PSAK 21 berisi akuntansi ekuitas. Menurut PSAK 21, ekuitas adalah pada hak-hak pemilik  perusahaan harus dilaporkan  memberikan informasi tentang asal-usul dan hadir di bawah undang-undang dan sertifikat saat ini. Komponen ekuitas mencakup sejumlah hal, termasuk setoran, minat, dan cadangan. Kebijakan ini diterapkan dalam akuntansi ekuitas yang disiapkan dan disajikan oleh akuntansi akuntansi. Kebijakan ini berlaku untuk entitas / entitas akuntansi pemerintah daerah, yang tidak termasuk perusahaan regional. Koleksi perangkat ekuitas di sini adalah untuk
- Pindahkan perusahaan,
- Perusahaan swasta,
- Koperasi sesuai dengan UU RI.
A. Pengakuan Ekuitas
Mengenali saham yang tercatat ketika ada peningkatan atau penurunan hak pemerintah untuk kekayaan pemerintah, karena kelebihan / tantangan, SILPA / SIKPA dan penutupan perubahan perubahan.
B. Pengukuran Ekuitas
Tindakan saham ekuitas diakui dalam nilai nominal yang mencerminkan nilai nilai lokal pemerintah daerah sebagai perbedaan antara aset dan liabilitas pemerintah daerah pada hari pelaporan.
C. Pengungkapan Ekuitas
- Kebijakan Akuntansi
- Nilai Ekuitas
- Surplus / Tantangan dalam tahap yang relevan
- Penyesuaian menambah/mengurangi dana ekuitas secara langsung
- Nilai akhir dana sendiri.
D. Penyajian Ekuitas Ekuitas
Ekuitas pemegang saham dilaporkan di neraca di bawah ekuitas. Pengungkapan informasi ekuitas akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada pengguna laporan keuangan. Secara umum, tujuan pelaporan ekuitas pemegang saham adalah untuk menginformasikan pihak yang berkepentingan tentang kinerja manajemen dan  manajemen (Suwardjono 2005).
Dalam hal defisit, urutan penyajian deskripsi:
1. Urutan penyerapan kerugian :
- Jumlah pendapatan
- Laba bersih
- Maju
- Saham berkualitas tinggi
- Saham Securities
2. Pesanan untuk Aset Distribusi :
- Karyawan dan Pemerintah
- Kreditor dicuci dengan
- Kreditur tanpa jaminan
- Pemegang Saham Pilihan
- Pemegang Saham Biasa