Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hanya Kang Dedi Yang Membuat Satu Keluarga Bangun Pagi

24 Juli 2025   19:26 Diperbarui: 24 Juli 2025   19:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari pertama masuk sekolah biasanya terasa berat, termasuk diriku yang akan memasuki jadwal baru yaitu masuk jam 06.30. Instruksi Kang Dedi yang diteruskan oleh Dinas Kabupaten tidak bisa ditawar dan semua mencoba untuk menjalankannya bagi yang berada di Jawa Barat. Kami satu keluarga yang tentunya akan ke sekolah (kecuali anak sulung yang sedang libur kuliah) akan berangkat pagi agar tidak terlambat masuk sekolah.

Saya dan Isteri yang bekerja sebagai guru tentu harus tiba minimal sama dengan muridnya. Anak yang kedua sekolah di SMP, sedang anak ketiga, keempat dan kelima sekolah di SD dekat rumah. Karena tempat mengajar Saya yang lamanya satu jam dari rumah, maka Saya berangkat setengah enam dari rumah. Sedangkan isteri berangkat naik ojeg dengan waktu 15 menit dari rumah.

Tantangan Saya berangkat ke sekolah selain jarak adalah dinginnya mandi pagi dan tidak samanya anggota keluarga dalam bangun pagi. Rata-rata anak-anak agak sulit dibangunkan, sehingga kegiatan keluarga agak melar dan ritme keberangkatan ke sekolah pun menjadi melar.

Berbeda dengan hari pertama masuk sekolah hari ini, jadwal pelajaran menunjukkan jam pertama dimulai dari jam 06.30. Saya yang biasa berangkat agak siang dan sering terlambat datang ditantang untuk datang sangat pagi. Anak sekolah mulai dari Tk sampai SMA masuk mulai jam 06.30, sehingga satu keluarga harus bangun pagi.

Bangun pagi tentunya harus melaksanakan shalat subuh. Anak-anak yang bangun dan shalat subuh kesiangan bisa melaksanakan shalat subuh lebih awal. Apalagi sekarang waktu shalat subuh jam 5 kurang, sehingga habis shalat subuh, mandi pagi dan berangkat ke sekolah. Suasana hari pertama penuh hiruk pikuk untuk bersiap sekolah.

Berangkat ke sekolah dengan motor dan lampu motor menyala karena suasana masih gelap. Anak dan isteri berangkat ke sekolah sesuai dengan jarak ke sekolah dan perkiraan tibanya. Di perjalanan jalan begitu ramai dengan motor yang mengantar anak sekolahan ke sekolah. Mobil angkot penuh dengan anak sekolah yang akan berangkat ke sekolah, suasana yang ramai dan penuh semangat.

Jalanan yang gelap sedikit demi sedikit menjadi terang. Jalanan yang ditakuti dilewati ketika malam sudah mulai terang dan dilewati oleh motor-motor yang membawa anak pelajar yang searah atau berlawanan arah. Di seberang tampak bulan sabit dengan bintang-bintang yang masih terlihat dan begitu pula matahari tampak berwarna oranye.

Saya nikmati perjalanan menuju sekolah dengan melihat pemandangan bukit-bukit dan langit yang tampak indah. Ketika sampai di pertigaan jogjogan, Saya melihat keramaian siswa SD bergerombol menuju sekolah. Begitu pula mobil elf dari SMP tetangga membawa penuh pelajar yang dijemputnya untuk diantar ke sekolah.

Memasuki jalan raya alternatif Bandung-Jonggol, murid-murid sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMK berseliweran menuju sekolah dengan berbagai moda transportasi baik roda dua maupun roda empat. Dan sesampainya di sekolah Bu Diani yang selalu dipanggil si Amih sudah ada di depan ruang guru sedang mengobrol dengan orang tua siswa. 

Ternyata si Amih sangat takjub melihat saya bisa datang lebih awal dibandingkan teman-teman yang lainnya dan memfoto untuk ditampilkan di grup wa sekolah. Padahal Saya biasanya datang agak siang sesuai jam mengajar saja. Saya bilang ke Bu Amih,"hanya kang Dedi yang bisa membuat orang bangun pagi".  Kemudian Saya langsung melayani orang tua murid tanpa harus menunggu lama.

Hari pertama sekolah tahun ini penuh keceriaan karena Kami dapat tiba di sekolah lebih awal dan menemani siswa lebih pagi. Pagi-pagi memang penuh berkah dan membawa aura positif bagi kegiatan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun