Mohon tunggu...
Ismi salamah
Ismi salamah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemerdekaan

17 Desember 2018   16:25 Diperbarui: 17 Desember 2018   16:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tujuh belas Agustus sembilan belas empat lima.
Ibu bilang saat itu Indonesia merdeka.
Tiga setengah abad kita di gengam Eropa,

Tujuh puluh tiga tahun lalu katanya merdeka,
Berkat keringat merah para pahlawan dan syuhada.
Tapi apa penghargaan nya?
Terjejer di dalam kaca?
Atau hanya berdiri kaku di tengah kota?
Negeri kita mandiri katanya,
Yang kaya makin bahagia.
Yang miskin makin sengsara.

Tujuh belas agustus sembilan belas empat lima.
Indonesia merdeka
Entah ini cerita ibu atau hanya berita palsu.
Tuhan, bantu kami merawat kemerdekaan dengan sepenuh hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun