Mohon tunggu...
Isma Nuryani
Isma Nuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar di wilayah kabupaten Cilacap

Seorang guru sekaligus Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sombong

6 Oktober 2022   07:08 Diperbarui: 6 Oktober 2022   07:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika langit menampakan megahnya
Bumi menampakan kegagahanya
Angin menampakan kekuatannya
Lalu kemana kita akan bernaung?
Bagaimana bisa kita berkata
Kita lah yang berkuasa?
Kita lah kepala.
Kita lah jantung nya
Kita lah paru nya

Tak malukah kita pada pohon padi?
Yang semakin merunduk saat berisi
Tak malukah kita pada pohon semangka?
Meski berbuah besar tetap merendah

Apa yang kita banggakan?
Kekayaan atau jabatan?
Guru, Doktor, Jendral bahkan Ratu sekalipun
Pada akhirnya jabatan tertinggi kita
Adalah almarhum dan almarhumah
Yang tertulis di buku yasin
Dan terukir di batu nisan

Tak perlu menegakkan kepala untuk mengenalkan diri
Tak perlu bernada tinggi untuk menjelaskan siapa diri ini
Karena bukan kita kalau bukan orang lain yang bicara

Kesombongan yang membawa kita ke jurang nista
Kesombongan yang merendahkan diri kita
Kesombongan lah yang membuat kita lalai siapa kita sebenarnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun