Jika langit menampakan megahnya
Bumi menampakan kegagahanya
Angin menampakan kekuatannya
Lalu kemana kita akan bernaung?
Bagaimana bisa kita berkata
Kita lah yang berkuasa?
Kita lah kepala.
Kita lah jantung nya
Kita lah paru nya
Tak malukah kita pada pohon padi?
Yang semakin merunduk saat berisi
Tak malukah kita pada pohon semangka?
Meski berbuah besar tetap merendah
Apa yang kita banggakan?
Kekayaan atau jabatan?
Guru, Doktor, Jendral bahkan Ratu sekalipun
Pada akhirnya jabatan tertinggi kita
Adalah almarhum dan almarhumah
Yang tertulis di buku yasin
Dan terukir di batu nisan
Tak perlu menegakkan kepala untuk mengenalkan diri
Tak perlu bernada tinggi untuk menjelaskan siapa diri ini
Karena bukan kita kalau bukan orang lain yang bicara
Kesombongan yang membawa kita ke jurang nista
Kesombongan yang merendahkan diri kita
Kesombongan lah yang membuat kita lalai siapa kita sebenarnya