Mohon tunggu...
Islah oodi
Islah oodi Mohon Tunggu... Penulis - Wong Ndeso

Penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Pembeli Surga

19 Februari 2021   17:43 Diperbarui: 19 Februari 2021   17:51 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

"Mat, sini saya mau cerita," panggil wanita tua yang kini terbujur tak berdaya pada bapakku, Ahmat. Bapak pun mendekat dan duduk di kursi kayu samping ranjang.

"Iya, bagaimana, Mbok?"

"Saya ingin cerita, Mat. Dulu pas si Mbok sering teriak-teriak, itu karena si Mbok melihat almarhum Mbah Daryo datang ke rumah sambil merangkak. Tapi keadaan beliau sungguh menyedihkan, lehernya terikat rantai yang menyala-nyala api. Rantai tersebut dipegang oleh makhluk besar hitam sambil mencambuk almarhum. Si Mbok berteriak setan-setan, minta tolong, tapi semua orang tak ada yang tahu apa yang si Mbok lihat, malah si Mbok dengar orang-orang mengira melakukan pesugihan, semua itu fitnah, Mat." Bening tetes air mata mengalir di pipi keriput Mbok Ramijah. Bapak hanya terdiam menunduk mendengarnya cerita Mbok Ramijah, hingga si janda tua itu melanjutkan, "mat, nanti jika saya mati, maka semua tanah saya wakafkan untuk bangun pondok pesantren. Berilah nama pesantrennya dengan nama Nurul Huda. Semoga dengan nama Nurul Huda kelak menjadi cahaya petunjuk yang menunjukkan saya dan Mbah Daryo pada keridhaan Gusti Allah." Mbok Ramijah berhenti bicara. Nafasnya naik-turun seperti sesak ... dan, beliau pulang menemui kekasihnya dalam surga, Mbah Daryo.

Catatan:
1.Betiti: buah pisang kecil di ujung tandan.

Cilacap:19-02-21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun