Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

The Ickabog, Solusi Kreatif bagi Anak yang Gawaisentris

27 Mei 2020   21:36 Diperbarui: 27 Mei 2020   21:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bergawai (jpnn.com)

Kalau sebelum lebaran anak-anak masih berbagi waktu dengan aktivitas belajar dari rumah (study from home) dan sepekan di awal bulan Juni, masih ada UAS, orang tua masih punya alasan kuat untuk mendisiplinkan waktunya untuk  belajar materi sekolah. Selepas itu, anak-anak benar-benar bebas, tanpa ada agenda dari sekolah sampai awal masuk sekolah.

Gawai begitu mempesona di mata anak. Semua bentangan hiburan, informasi dan media sosial secara instan tersaji begitu mudahnya di layar gawai. Bahkan tidak perlu keluar kamar. Cukup dengan sentuhan  jari, begitu leluasanya segala hal menelusup di setiap sudut ruang gerak anak anak kita.

Kita tidak cukup lagi hanya merasa prihatin atau melarangnya. Sudah banyak kejadian, anak-anak akhirnya secara sembunyi-sembunyi menggunakannya. Ini dari sisi edukasi terjadi kegagalan dalam mendidik. Bukan proses kesadaran yang dipertontonkan anak, tetapi lebih pada ketakutan pada orang tua. 

Orang tua tidak melarang penggunaan gawai, tetapi mengarahkan untuk bijaksana memanfaatkan gawai. Kita harus sadar mereka generasi Y, Z bahkan Alfa, yang lahir di era gawai sebagai bagian tak terpisahkan di aktivitas keseharian manusia.

Saat ini, sebagai orang tua mesti bergelut dalam kesadaran, siap bertempur memperebutkan waktunya anak anak yang teramat mahal. Ibaratnya, orang tua saat ini harus jadi pencuri. Pencuri waktu anak-anaknya yang kini setiap saat bisa terenggut oleh 'makhluk asing' yang bernama gawai. 

Secara fisik dan psikis sebisa mungkin kita hadir dalam aktivitas mereka, sebagai teman bicara dan berbagi. Tetapi bagaimana kalau terkendala karena aktivitas padat waktu tak kompromi, atau mungkin terpaksa beraktivitas keluar rumah. 

Solusi utama disini, orang tua harus pintar dan cerdas memanfaatkan gawai. Tidak boleh kalah dengan anak-anaknya. Gawai menjadi bagian komunikasi dan interaksi yang efektif sebagai model pendekatan personal pada anak. 

Penggunaan aplikasi Kid Mode, AppsNotifier, Kid Place, Screentime Parental Control, dapat membatasi, memonitor dan mengontrol perilaku anaknya saat menggunakan ponsel pintar di manapun dan kapanpun. 

Di sini peran orang tua sangat terbantu secara sistemik, tanpa harus ribet untuk mondar-mandir mengintip aktivitas anak dalam bergawai. Anak pada akhirnya tak akan protes dengan schedule yang tertib by sistem.

Di samping kontrol berbasis aplikasi, yang paling penting adalah suasana batin anak, bahwa kita orang tua sangat peduli dengan anak-anaknya. Anak harus disadarkan bahwa gawai adalah sarana pelengkap aktivitas manusia, tetapi yang lebih penting adalah sumber daya manusianya. Ada kehidupan yang lebih menarik dari sekedar imajinasi virtual di layar gawai.

Orang tua harus menyisipkan agenda kreatif yang menarik disela-sela jam pengunaan gawai. Ada proses persuasif, kerjasama untuk tetap beraktivitas yang mampu menstimulasi aspek afektif, kognitif, dan dimotori anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun