Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

The Ickabog, Solusi Kreatif bagi Anak yang Gawaisentris

27 Mei 2020   21:36 Diperbarui: 27 Mei 2020   21:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bergawai (jpnn.com)

Ajarkan Anak Bijak Bergawai

Anak-anak memiliki dunia yang berbeda dengan dunia orang dewasa atau orang tua. Di masa kecil kita, yang saat ini telah menjadi orang tua, libur itu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Seperti lagunya Tasya,

Libur telah tiba, libur telah tiba. Hore 3X

Simpanlah tas dan bukumu

Singkirkan keluh kesanku

Libur telah tiba, libur telah tiba

Hatiku gembira ...

Diilustrasikan anak-anak begitu bergembira piknik di alam pegunungan, berkemah bersama teman-teman. Menjadi pengalaman yang selalu dirindukan.

Tetapi liburan model Tasya ini menjadi tidak relevan di situasi saat ini. Liburan lebaran, semesteran yang jatuh tepat di masa pandemi Covid-19 tidak mungkin dilakukan di alam terbuka (outdoor). 

Konsekuensinya anak-anak berdiam diri di rumah dalam waktu yang sangat panjang. Bahkan kalau dihitung dari awal pandemi, maka hampir 4 bulan anak-anak sudah beraktifitas di rumah.

Kalau sebelum lebaran anak-anak masih berbagi waktu dengan aktivitas belajar dari rumah (study from home) dan sepekan di awal bulan Juni, masih ada UAS, orang tua masih punya alasan kuat untuk mendisiplinkan waktunya untuk  belajar materi sekolah. Selepas itu, anak-anak benar-benar bebas, tanpa ada agenda dari sekolah sampai awal masuk sekolah.

Gawai begitu mempesona di mata anak. Semua bentangan hiburan, informasi dan media sosial secara instan tersaji begitu mudahnya di layar gawai. Bahkan tidak perlu keluar kamar. Cukup dengan sentuhan  jari, begitu leluasanya segala hal menelusup di setiap sudut ruang gerak anak anak kita.

Kita tidak cukup lagi hanya merasa prihatin atau melarangnya. Sudah banyak kejadian, anak-anak akhirnya secara sembunyi-sembunyi menggunakannya. Ini dari sisi edukasi terjadi kegagalan dalam mendidik. Bukan proses kesadaran yang dipertontonkan anak, tetapi lebih pada ketakutan pada orang tua. 

Orang tua tidak melarang penggunaan gawai, tetapi mengarahkan untuk bijaksana memanfaatkan gawai. Kita harus sadar mereka generasi Y, Z bahkan Alfa, yang lahir di era gawai sebagai bagian tak terpisahkan di aktivitas keseharian manusia.

Saat ini, sebagai orang tua mesti bergelut dalam kesadaran, siap bertempur memperebutkan waktunya anak anak yang teramat mahal. Ibaratnya, orang tua saat ini harus jadi pencuri. Pencuri waktu anak-anaknya yang kini setiap saat bisa terenggut oleh 'makhluk asing' yang bernama gawai. 

Secara fisik dan psikis sebisa mungkin kita hadir dalam aktivitas mereka, sebagai teman bicara dan berbagi. Tetapi bagaimana kalau terkendala karena aktivitas padat waktu tak kompromi, atau mungkin terpaksa beraktivitas keluar rumah. 

Solusi utama disini, orang tua harus pintar dan cerdas memanfaatkan gawai. Tidak boleh kalah dengan anak-anaknya. Gawai menjadi bagian komunikasi dan interaksi yang efektif sebagai model pendekatan personal pada anak. 

Penggunaan aplikasi Kid Mode, AppsNotifier, Kid Place, Screentime Parental Control, dapat membatasi, memonitor dan mengontrol perilaku anaknya saat menggunakan ponsel pintar di manapun dan kapanpun. 

Di sini peran orang tua sangat terbantu secara sistemik, tanpa harus ribet untuk mondar-mandir mengintip aktivitas anak dalam bergawai. Anak pada akhirnya tak akan protes dengan schedule yang tertib by sistem.

Di samping kontrol berbasis aplikasi, yang paling penting adalah suasana batin anak, bahwa kita orang tua sangat peduli dengan anak-anaknya. Anak harus disadarkan bahwa gawai adalah sarana pelengkap aktivitas manusia, tetapi yang lebih penting adalah sumber daya manusianya. Ada kehidupan yang lebih menarik dari sekedar imajinasi virtual di layar gawai.

Orang tua harus menyisipkan agenda kreatif yang menarik disela-sela jam pengunaan gawai. Ada proses persuasif, kerjasama untuk tetap beraktivitas yang mampu menstimulasi aspek afektif, kognitif, dan dimotori anak.

Apa aktivitas menarik di liburan lebaran, semesteran di masa pendemi ini? Salah satunya adalah The Ickabog yang bisa diakses di sini. 

Ickabog, untuk Anak Sedunia yang Terlockdown

Selamat Datang di The Ickabog (ickabog.com)
Selamat Datang di The Ickabog (ickabog.com)

The Ickabog ditulis oleh JK Rowling, penulis tujuh buku Harry Potter, khusus untuk anak-anak sedunia yang sedang terisolasi akibat pendemo Covid-19.

Ceritanya untuk anak-anak, tidak ada unsur sihir seperti kisah Harry Potter. Bab satu Fred The Fearless dan Ickabog telah diposting. Semua gratis. Bab demi bab akan diposting di web tersebut selama 7 minggu hingga menjelang 10 Juli. Ini momen yang tepat sesuai dengan liburan anak-anak.

The Ickabog adalah dongeng atau cerita favorit keluarga JK Rowling yang ditulis dan diceritakan pada anak-anaknya. Lalu JK Rowling membagi secara online dan gratis, dengan bertahap, untuk membantu menghibur anak-anak, orang tua dan wali yang terpaksa berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19.

Orang tua bisa membacakannya untuk anak-anak yang lebih kecil, atau untuk anak tujuh hingga yang lebih besar bisa untuk membaca sendiri. 

Di situs webnya, memang masih dalam bahasa Inggris, tetapi ini justru menarik untuk chalenge /tantangan anak-anak di tengah liburan. Kesulitan bahasa anak-anak bisa memanfaatkan google translate. 

Anak-anak juga bisa bereksplorasi lebih lanjut dengan membuat ilustrasi yang ditentukan topiknya di Ickabog, llustration Competition. Untuk Bab 1 dan Bab 2, sudah di share  7 tema  ilustrasi yang bisa dipilih oleh anak-anak sedunia. Update terbaru malam ini sudah ditambahkan Bab 3, 4 dan 5. Makin menarik !!!

Kompetisi Ilustrasi (ickabog.com)
Kompetisi Ilustrasi (ickabog.com)

Orang tua dan wali dapat memasukkan karya seni anak-anak mereka ke dalam Kompetisi Ilustrasi Ickabog resmi yang dijalankan oleh penerbit JK Rowling. Ceritanya ini,  sedang mencari ilustrator untuk buku Ickabog yang akan terbit di akhir tahun 2020.

Usia anak-anak yang diundang adalah berusia tujuh hingga dua belas tahun. Tiga puluh empat pemenang yang beruntung akan menemukan gambar dan lukisan mereka menghiasi halaman buku The Ickabog yang akan diterbitkan akhir tahun ini, bersama dengan memenangkan hadiah lainnya. 

Jadi, manfaatkan Ickabog sebagai media pembelajaran anak-anak kita dalam memaknai bijak menggunakan gawai. 

Ada aspek cerita, kisah yang terus bersambung sampai menjelang 10 Juli 2020, aspek bahasa, dalam hal ini belajar bahasa Inggris dan aspek kompetisi tingkat dunia, untuk mengirimkan ilustrasi-ilustrasi yang akan dimasukkan dalam buku Ickabog.

Insya Allah kalau orang tua konsisten dalam membelajarkan keberadaan gawai, anak-anak akan bisa beradaptasi dengan baik dan mampu mengatur diri dalam bergawai.

Salam.

alifis @corner 

270520

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun