Sehingga menurut saudara kadhang PSHT yang telah mengikuti latihan tapak sirih atau lebur jiwa tersebut diatas ces secara strata keilmuannya.
Dalam kancah perjalanan penulis dalam mempelajari ilmu setia hati merupakan sebuah keilmuan yang mana keilmuan tersebut mengenal diri sedalam-dalamnya sehingga jika sudah mengenalnya akan lebih dekat dengan tuhannya/Allah SWT sang maha kuasa.
Seseorang dalam perjalanan mengenal dirinya perlu perjalanan panjang butuh berproses sehingga harapan sesepuh atau orang PSHT itu dapat mengenal diri yang sebenarnya, karena dalam dirinya merupakan adanya bagian Dzat Tuhan yang diberikan kelebihan pada penciptaan manusia dibanding ciptaan lainnya.
Dalam pembahasaan islam dapat disebut sebagai insan yang kamil, manusia yang dapat mencapai budi pekerti luhur dalam mengenal dirinya yang mengarah pada yang Maha Kuasa.
Sehingga konsep ilmu setia hati pada hakikatnya untuk mengenal dirinya ini pada esensinya sama dengan falsafah jawa kuno dalam sebuah kata mutiara Manunggaling Kawula Gusti, merupakan satu kesatuan atau bagian manusia ada dalam diri tuhan.
Orang yang mempelajari keilmuan setia hati biasanya akan memberikan dampak dimana seseorang tersebut akan lebih mendekatkan diri kepada Allah sang pencipta dan dirinya akan merasa rendah hati sebab apapun yang akan dilakukan atau diperbuat bukan semata-mata karena hasil kekuatan dirinya melainkan ada kuasa lain dalam dirinya. (Kekuasaan itu itu mengacu kepada Allah yang maha pencipta)
Merasa dirinya rendah hati pada manusia dan rendah diri pada Allah, bahkan tidak sombong terhadap apa yang dipelajari, apalagi memamerkan keilmuan tersebut pada masyarakat luas untuk membanggakan dirinya bahwa dirinya hebat.
yang menjadi pertanyaanya sebagian warga PSHT terhadap saudara lainnya yang mempelajari ces, garuda sakti, tapak sirih, lebur jiwa apakah merupakan ilmu sebenarnya setia hati? Yang sebagian besar gunanya untuk mematahkan benda keras.
Pada hakikatnya keilmuan setia hati untuk mengenal diri, membutuhkan waktu yang panjang tidak hanya seminggu, sebulan ataukah satu tahun justru keilmuan setia hati sampai nafas terakhirpun tidak akan pernah habisnya untuk menggalinya
Dalam mukadimah sesepuh kita dulu sudah memberi wejangan yang secara garis besar ilmu setia hati ada dalam mukadimah tersebut dimana para kadhang setia hati, diharapkan untuk menyingkap tabir tirai selubung hati dimana sang mutiara hidup bertahta.
Tetapi tidak semua warga PSHT memahami akan hal tersebut, dan menurut penulis kata tersebut kata mutiara yang mendalam yang perlu proses dan waktu untuk bisa membuka tirai sehingga kita dekat tuhan.