Kemenangan tersebut tidak hanya menyumbang 3 poin di klasemen sementara, tetapi juga meningkatkan moral dan kepercayaan diri semua pemain.
Kondisi mental pemain Garuda diyakini sangat solid, karena mereka bermain di kandang sendiri yang selama ini dikenal sebagai benteng kekuatan Timnas.
Kedua, dukungan puluhan ribu suporter fanatik diprediksi akan membahana di SUGBK. Atmosfer seperti itu menjadi pemompa semangat bertanding yang ampuh.
Lagu-lagu yang dikumandangkan suporter, koreografi massal, bendera besar yang melambai-lambai, dan poster raksasa yang kreatif, bisa meruntuhkan mental tim China.
Ketiga, faktor menguntungkan berikutnya adalah konsistensi kinerja individu pemain yang menunjukkan perkembangan signifikan.
Pemain diaspora seperti Dean James dan Kevin Diks tampil apik di klub-klub Eropa dan ikut membawa tim mereka meraih trofi.
Kapten timnas Jay Idzes menjadi pilar pertahanan Venezia, dan Ole Romeny mendapatkan kepercayaan bermain reguler bersama Oxford United.Â
Begitu pula nama lain seperti Calvin Verdonk dan Thom Haye pun boleh dikatakan tampil stabil di level klub yang dibelanya.
Dari kompetisi domestik Liga 1, sejumlah pemain lokal juga berkibar, seperti Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, dan Egy Maulana Vikri.Â
Performa cemerlang pemain lokal lain juga harus diperhitungkan, termasuk duet kembar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri yang kini bermain untuk klub Malut United.Â
Pemain paling senior yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert, Stefano Lilipaly (35 tahun), juga dalam performa terbaik di klubnya, Borneo FC.