Bahkan, yang lahiriah pun harus dipilah-pilah. Mereka yang berjilbab tapi bajunya ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuh, masih banyak, lho.
Nah, barangkali karena kesal dengan anak didiknya yang berjilbab asal-asalan, baru-baru ini terjadi kasus yang mengegerkan.Â
Kasus dimaksud adalah tindakan seorang guru Bahasa Inggris di sebuah SMP di Lamongan, Jawa Timur, yang membotaki rambut belasan siswinya.
Tak ayal lagi, aksi guru SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan berinisial EN tersebut menjadi viral dan kemudian menuai kontroversi.
Jawapos.com (31/8/2023) menuliskan bahwa sebelum melakukan aksinya, EN sudah beberapa kali menegur siswi yang tidak memakai ciput.
Akhirnya, EN menghukum siswi yang melanggar itu dengan mesin cukur yang telah disiapkannya. Akibatnya, rambut bagian depan siswi-siswi tersebut menjadi botak.
Sejumlah siswa yang dibotaki  mengalami trauma dan orang tua mereka juga melakukan protes karena anaknya dibotaki.
Terkait kontroversi tersebut, Kepala SMPN 1 Sukodadi, Harto mengatakan sekolah akan mendatangkan psikiater untuk menghilangkan trauma para siswi.
Sementara itu, diberitakan juga bahwa akibat tindakannya mencukur botak rambut 19 siswinya, EN tak dibolehkan lagi mengajar.
Agar kasus serupa tak terulang, Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan telah mengumpulkan semua kepala SMPN dan guru bimbingan konseling di daerah tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti mengatakan tak ada aturan di sekolah yang mewajibkan mengenakan ciput.