Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sekjen Golkar Minta Maaf, Tak Ada Bentrok di PDIP

25 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 25 Desember 2022   10:47 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa jadinya bila pimpinan sebuah partai mengomentari partai lain dengan konotasi yang negatif? Tentu hal itu bisa dianggap mengintervensi urusan internal partai lain.

Bahkan, andai yang dikatakan itu betul, tetap sebaiknya tidak dilakukan karena tidak etis. Apalagi, bila yang dikatakan belum tentu kebenarannya.

Hal itulah yang terjadi baru-baru ini dan yang keseleo lidah adalah Sekjen Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus.

Lodewijk sebetulnya berbicara pada acara internal Partai Golkar di Medan, yakni acara rapat pimpinan daerah Partai Golkar Sumut (Merdeka.com, 23/12/2022).

Masalahnya, ada media yang langsung memberitakan bahwa Lodewijk mengatakan ada keributan di PDIP.

Keributan tersebut konteksnya terkait dengan hasil survei elektabilitas, di mana Lodewijk memberi contoh apa yang terjadi di PDIP.

"Saat Ganjar Pranowo surveinya tinggi dan Puan Maharani surveinya rendah, apa yang terjadi? Bentrok di dalam," ujar Lodewijk pada pertemuan internal Golkar itu.

Entah kenapa, dalam pertemuan internal kok ada jurnalis yang meliput, tahu-tahu beritanya jadi memancing polemik.

Menyadari dampak yang tidak baik atas ucapannya, Lodewijk pun minta maaf pada PDIP, bahkan telah mengirim langsung pesan via WhatsApp kepada Puan Maharani.

Lodewijk menegaskan tidak pernah mengatakan terjadinya keributan di PDIP, tapi mengatakan soal betapa jahatnya hasil survei terhadap partai.

Baik, kenyataannya memang tidak ada keributan atau bentrok di PDIP. Bahwa ada kader PDIP yang pro Puan dan ada yang pro Ganjar, sah-sah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun