Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sekjen Golkar Minta Maaf, Tak Ada Bentrok di PDIP

25 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 25 Desember 2022   10:47 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toh, pada akhirnya hak prerogatif sang ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang akan memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres.

Bahkan, PDIP satu-satunya partai yang karena jumlah kursinya yang banyak di DPR, bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Jadi, bisa saja yang diusung PDIP adalah pasangan Puan-Ganjar atau Ganjar-Puan pada Pilpres 2024 mendatang.

Dengan demikian, tidak bakal ada kubu-kubuan, tak ada kubu Puan, tak ada juga kubu Ganjar, di PDIP.

Tapi, menarik untuk membahas, apa iya hasil survei jahat terhadap partai, seperti kata Sekjen Partai Golkar di atas?

Sebagai opini pribadi, boleh-boleh saja Lodewijk bependapat seperti itu. Tampaknya, Lodewijk bertujuan untuk menggugah kader Golkar di Medan, agar tetap menjaga kekompakan.

Atau, bisa juga diartikan bahwa meskipun hasil survei Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tergolong rendah, para kader jangan patah semangat.

Namun, sekali lagi, hal itu bukan berarti hasil survei jahat terhadap partai. Bukanlah itu merupakan jawaban dari para responden yang disurvei?

Maksudnya, tak ada intensi dari lembaga survei atau dari para responden untuk mempermalukan partai tertentu.

Makanya, jika saja para pakar, terutama yang terlibat dalam survei, melakukan protes terhadap Lodewijk, tentu bisa dipahami.

Asumsinya, survei tersebut telah dilakukan dengan memenuhi kaidah ilmiah dan bukan survei pesanan yang hasilnya bisa di-setting sesuai pesanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun