Maraknya media sosial membawa perubahan dalam cara berinteraksi sesama manusia. Mencari teman lama yang tak ada kabar selama puluhan tahun, sekarang gampang dilacak.
Dengan saling berteman melalui akun masing-masing, saling bertukar kabar pun bisa dilakukan lebih sering, cukup sambil rebahan.
Tentu, bila hanya bertemu di dunia maya saja, tidak cukup. Sesekali perlu bertemu di dunia nyata pada waktu yang disepakati bersama.
Begitulah, jika kita amati, beberapa tahun terakhir ini acara reuni antar teman yang dulu belajar di SMA yang sama atau di perguruan tinggi yang sama, menjadi hal yang biasa.
Tapi, reuni yang diikuti oleh banyak orang, katakanlah ratusan orang, sebetulnya belum tentu membuat nyaman.Â
Soalnya, acara reuni jadi terkesan formal, penuh kata sambutan dari alumni yang dianggap berprestasi atau yang punya kekayaan materi lebih banyak.
Makanya, reuni tipis-tipis yang hanya mengumpulkan teman satu geng saat sekolah atau kuliah, menjadi lebih efektif sebagai wadah temu kangen.
Acaranya cukup makan-makan di restoran atau ngopi-ngopi cantik di kafe yang diikuti oleh belasan orang saja.Â
Mereka betul-betul dulunya berteman akrab, sehingga ngobrol sambil bernostalgia akan terasa lebih asyik.
Tak heran, mereka seolah lupa usia yang sudah kepala lima, atau bahkan tak sedikit yang kepala enam.Â
Semua merasa muda lagi. Rasanya masih belum lama meninggalkan bangku sekolah atau bangku kuliah.
Nah, kehebohan akan menjadi-jadi saat berfoto bersama dengan berbagai gaya yang unik dan lucu.
Tapi, biasanya ada saja mereka yang ingin berfoto berdua saja dengan mantan pacar atau teman yang dulu ditaksir tapi tak sampai pacaran.
Katakanlah seperti yang dikisahkan oleh seorang lelaki bernama Yudi, yang berkumpul bersama 8 orang teman SMA-nya 40 tahun yang lalu.
Mereka yang berkumpul tersebut di antaranya 5 orang wanita. Salah satunya adalah Erna, "bunga" di kelas Yudi.
Erna seperti jauh lebih muda dari usianya yang sesungguhnya dan sangat berbada dengan teman lain yang terlihat ketuaannya.
Dan yang membuat Yudi jadi salah tingkah, Erna sejak 2 tahun ini berstatus janda, setelah suaminya meninggal dunia karena penyakit jantung.
Oleh karena itu, Erna lumayan rajin ikut reuni, baik reuni formal ataupun reuni tipis-tipis.
Ketika masih ada suaminya, Erna tidak dibolehkan ikut reuni, karena suaminya cemburu melihat Erna ketawa-ketiwi dengan teman-teman lamanya.
Tiba-tiba  Yudi punya ide untuk foto berdua saja dengan Erna. Sayangnya, ketika Yudi mengajak Erna berfoto, Erna mengajak lagi teman lain, agar tidak berdua saja.
Yudi sadar, Erna keberatan difoto berdua. Namun, bukankah di mana ada kemauan, di situ ada jalan?
Maka, ketika acara sudah hampir berakhir, Yudi meminta waktu sebentar, untuk berfoto berdua dengan Asti, lalu berdua lagi dengan Marni.
Berikutnya, Yudi foto berdua dengan Irma dan kemudian giliran Evi yang diajak foto berdua.
Semuanya bukan tergolong "bunga" dan sama sekali tak ada yang keberatan diajak Yudi berfoto.
Nah, terkahir barulah Yudi mendekati Erna. Kali ini Erna tak bisa menghindar, kalau menolak takut dibilang sombong.
Demikianlah kisah Yudi dengan reuni tipis-tipisnya. Yudi pulang ke rumah dengan perasaan berbunga-bunga.
Bahwa nanti di rumah, istri Yudi sudah menanti, itu soal lain lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI