Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lama Nian Tak Plesiran, Jangan Sampai Balas Dendam Berlebihan

1 September 2021   04:05 Diperbarui: 1 September 2021   04:04 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemacetan di Puncak|Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya, via kumparan.com

Akhirnya setelah berkeliling, dapat juga tempat parkir, meskipun agak jauh dari toilet dan masjid. Saya terpaksa jalan kaki lumayan jauh agar bisa menunaikan salat Zuhur.

Masjidnya terlihat baru, sepertinya bangunan yang lama dirobohkan, dan dibangun lagi dengan ukuran lebih besar. Agak di luar kebiasaan, masjid memakai nama perusahaan yang barangkali menjadi sponsor pembangunan.

Namun, perusahaan tersebut, yakni Bank Syariah Mandiri, sebetulnya sudah tidak eksis, karena sekarang bergabung dalam Bank Syariah Indonesia.

Baik di toilet, di ruang wudhu, maupun dalam masjid, pengunjung lumayan banyak. Menurut saya kondisinya persis mirip hari libur sebelum pandemi.

Saya jadi hati-hati agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Menjaga jarak dengan yang lain menjadi penting karena sebagian pengunjung saya lihat sengaja melepas masker.

Untung saya juga membawa hand sanitizer. Saya tidak melihat sabun cair di wastafel yang ada di pintu masuk toilet.

Sebetulnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik di Jakarta, maupun Jawa Barat, masih berlaku.

Hanya saja sudah ada sedikit pelonggaran, bukan lagi Level 4, tapi sudah turun jadi Level 3. Kalau saya tidak keliru, restoran, mal, tempat wisata, hotel, villa, sudah boleh dibuka, tapi kapasitasnya masih 50 persen.

Masjid di rest area km 88 tol cipularang|dok. cintamobil.com
Masjid di rest area km 88 tol cipularang|dok. cintamobil.com

Ringkas cerita, kami sampai di Jatinangor sekitar jam 14.30, atau 150 menit setelah berangkat dari Jakarta. 

Nah, yang sebetulnya ingin saya tekankan, adalah apa yang saya alami saat pulang ke Jakarta. Kami sengaja tidak lewat tol, melainkan lewat kawasan Puncak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun