Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"E Pluribus Unum" Terkoyak, Semoga "Bhinneka Tunggal Ika" Tidak

1 September 2020   00:01 Diperbarui: 1 September 2020   06:00 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin konsepnya tidak persis sama dengan moto Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika", yang berarti "berbeda-beda tapi tetap satu". Tapi pada dasarnya, baik AS maupun Indonesia secara konstitusional memberi tempat terhormat untuk keberagaman atau pluralitas.

Namun ternyata semua itu tidak cukup sekadar tertulis pada konstitusi. Warga AS harus belajar lagi tentang hakikat "E Pluribus Unum", demikian pula warga negara kita tercinta ini, harus selalu belajar, menghayati, dan mengamalkan "Bhinneka Tunggal Ika".

Patut dicatat bahwa AS pernah punya harapan ketika Barack Obama yang berkulit hitam terpilih menjadi presiden. Selama dua periode, dari 2009 hingga 2017, Obama yang masa kecilnya pernah dilalui di Indonesia, menjadi orang nomor 1 di AS. Tapi itu belum cukup kuat untuk menegakkan prinsip kesetaraan, apalagi presiden sekarang, Donald Trump, dituding oleh para pengamat sebagai rasis.

Bagi kita di Indonesia, tentu bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi di AS. Kesetaraan dan keadilan, terhadap warga asli di belahan timur Indonesia, harus terwujud secara nyata, dengan mempersempit kesenjangan di segala bidang. 

Tidak cukup dengan menempatkan seorang menteri atau pejabat lain di tingkat pusat yang berasal dari belahan timur. Tapi betul-betul dengan memberi tempat seluas-luasnya bagi saudara-saudara kita di sana menyampaikan aspirasinya, didengarkan dengan tulus serta ditindaklanjuti.

dok. aktual.com
dok. aktual.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun