Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ilham Habibie, Jadi Penyelamat Bank Muamalat Harus Cermat

24 Februari 2020   08:09 Diperbarui: 25 Februari 2020   07:12 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyuntikkan modal adalah hal yang penting. Namun itu saja belum cukup bila tidak diiringi dengan perbaikan tata kelola perusahaan, khususnya dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah.

Dimulai dari hal yang paling mendasar seperti menetapkan segmen yang dibidik, perlu kehati-hatian. Menjadikan nasabah korporasi (perusahaan besar) sebagai target pembiayaan, boleh saja, asal terdiversifikasi dengan pembiayaan skala mikro, kecil dan menengah.

Penyakit BM sudah diketahui karena terlalu banyak menyalurkan pembiayaan untuk segmen korporasi, seperti perusahaan produsen minyak sawit mentah dan juga perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan (cnbcindonesia.com, 15/11/2019).

Menjadikan perusahaan besar sebagai nasabah memang akan menguntungkan bila semua berjalan sesuai rencana. Tapi begitu nasabah menunggak pengembalian pembiayaan, akan langsung memukul bank mengingat jumlah yang dipertaruhkan demikian besar.

Lagi pula korporasi sektor pertambangan atau perkebunan sangat rentan dengan perubahan harga yang fluktuatif di pasar internasional. Selain itu, juga rentan dengan isu yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Berbeda dengan bank yang membiayai perusahaan skala mikro, kecil, dan menengah, tingkat kerentanannya tidak begitu tinggi. Bahkan dengan anggapan ada 5 persen yang menunggak, tidak bakal membuat bank sempoyongan, karena jumlah yang dipertaruhkan bank untuk setiap perusahaan relatif kecil.

Selain aspek pembiayaan, hal yang tidak kalah penting adalah aspek pendanaan, dalam arti bagaimana caranya agar masyarakat tertarik menyimpan dananya, menjadi tantangan bagi manajemen BM. 

Sekiranya pelayanan BM semakin baik, dan didukung dengan tersedianya berbagai fitur yang bersifat digital, yang dipromosikan secara gencar, tentu tidak sulit menjaring nasabah penabung.

Memang, bila bank kurang berhasil menghimpun dana simpanan masyarakat, masih bisa mencari dana melalui pinjaman dari bank lain. Dengan demikian, bank tetap punya dana untuk disalurkan sebagai pembiayaan bagi nasabah peminjam.

Masalahnya, ongkos yang dikeluarkan bank akan lebih mahal  bila terpaksa meminjam ke bank lain, ketimbang menghimpun simpanan dari masyarakat.

Masih banyak catatan lain yang perlu dicermati agar penyelamatan BM bisa berhasil sesuai harapan. Masalah kualitas sumber daya manusia misalnya, merupakan hal yang mutlak. Namun dalam tulisan pendek ini ada keterbatasan untuk mengelaborasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun