Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batam, Etalase Indonesia yang Perlu Terus Berbenah

2 Januari 2019   06:11 Diperbarui: 2 Januari 2019   08:25 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi yang membuat Batam bernuansa internasional adalah banyaknya gerai money changer. Bahkan di toko-toko yang berukuran besar, di dalam toko tersebut ada pojokan buat money changer. 

Batam bagaimanapun juga sudah terlanjur membesar, sehingga jangan bermimpi menjadikannya kembali jadi kawasan sunyi desa nelayan seperti sebelum tahun 1970-an.

Dok pribadi
Dok pribadi
Maka tak ada pilihan lain, jangan tanggung-tanggung membangun Batam. Mungkin sulit menyamai Singapura, tapi dengan terus berbenah, paling tidak Batam harus sejajar dengan Johor. Sebagai etalae Indonesia, Batam punya nilai strategis.

Sekarang kabarnya banyak pabrik yang bangkrut di Batam. Akibatnya terasa di beberapa pemukiman bagi para pekerja yang sepi dan pasar atau warung-warung di sekitarnya yang juga sepi.

Terhadap hal ini perlu dicarikan solusi agar perusahaan yang bangkrut bisa bangkit lagi. Beberapa hotel terlihat ditutup karena merugi, namun beberapa proyek baru terlihat lagi dibangun, termasuk sejumlah gedung pencakar langit yang disebut-sebut punya perusahaan yang ada hubungan dengan anak dari mantan Presiden Habibie.

Bus Pariwisata di Batam (dok pribadi)
Bus Pariwisata di Batam (dok pribadi)
Agar Batam bisa dibenahi secara terus menerus, perlu kejelasan peran dan koordinasi antara pihak Otorita Batam dan pihak Pemkot. 

Banyak warga Batam yang mengenang ketika dulu pihak Otorita sebagai "penguasa tunggal", kualitas pembangunan di Batam lebih oke, antara lain terlihat dari jalan raya yang lebih kokoh serta penghijauan di pinggir jalan juga lebih indah.

Setelah menjadi kota industri, Batam juga berkembang jadi destinasi wisata, khususnya wisata belanja. Bagaimana agar kegiatan bisnis tidak hanya terpusat di kawasan Nagoya tapi menyebar ke bagian lain di pulau yang sudah menyatu dengan beberapa pulau di sekitarnya sehingga lebih luas dari Singapura itu, menjadi PR besar pula bagi pihak terkait di sana.

(Catatan perjalanan di Batam, 28-30 Desember 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun