permasalahan antara masyarakat pulau rempang dan pemerintah
kericuhan yang terjadi di rempang akibat alokasi
Banyak dampak positif maupun negatif yang didapatkan karena proyek Rempang Eco City ini.
insinkronisasi terkait masalah tanah di kota batam menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat dan para stakeholder
Kau dengarkah suara-suara mengerang Sanak-saudara di tanah Rempang Yang berjuang mempertahankan sawah ladang Yang dirampas para pecundang
Konflik Pertanahan Eco-City Rempang Batam
Mayoritas warga yang tinggal disana hanya memiliki hak guna bangunan.
Relokasi warga Pulau Rempang yang berujung kerusuhan
Kericuhan Yang Menimbulkan Keributan Warga dengan Aparat di Pulau Rempang
Kapal Phinisi bajo pindah ke Batam
Kasus Pulau Rempang yang kini menjadi isu nasional menyisakan beberapa catatan. Ada yang merupakan fakta tetapi ada juga yang merupakan hoaks.
Kajian Sosiologi Hukum Kasus Rempang tanah Batam yang menuai konflik!
Bahwa jika alam semesta sudah mendukung, maka apa pun bisa terjadi.
Kasus Rempang adalah gejala kolonialisme di tanah merdeka
Teori ekonomi klasik menekankan peran pemerintah yang terbatas dalam ekonomi. Kota Batam adalah contoh nyata penerapan prinsip ini.
Rempang Eco City, rencananya akan menjadi kawasan industri di Pulau Batam, telah menjadi perhatian publik yang cukup hangat belakangan ini.
Gentrifikasi mungkin tidak dapat dihindari dalam proses perkembangan kota, tetapi dengan tindakan yang tepat, kita dapat meminimalkan kerugian warga.
penandatanganan MOU proyek Rempang Eco-City melibatkan Xinyi Group, PT Makmur Elok Graha dan Indonesia
Pulau Rempang merupakan salah satu wilayah yang menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dikenal dengan potensi alam yang sangat indah
Pemerintah mempunyai alasan bahwa investasi ini akan berkontribusi dalam membangun ekosistem hilirisasi industri kaca dan panel surya