Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batam, Etalase Indonesia yang Perlu Terus Berbenah

2 Januari 2019   06:11 Diperbarui: 2 Januari 2019   08:25 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo punya perhatian yang besar terhadap daerah perbatasan dengan menggenjot pembangunan di sana, sehingga tidak memalukan apabila ada orang asing yang memasuki negara kita dari pos lintas batas yang ada di daerah perbatasan tersebut.

Itulah yang terjadi, maksudnya perbaikan infrastruktur dan fasilitas lainnya, di beberapa lokasi di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Sarawak, salah satu negara bagian di Malaysia, dan juga di Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia.

Proyek pencakar langit di Batam (dok pribadi)
Proyek pencakar langit di Batam (dok pribadi)
Demikian pula di Pulau Miangas yang merupakan jalur lalu lintas melalui laut antara Sulawesi Utara dan Mindanao di Filipina. Kondisi serupa juga terdapat di perbatasan Papua dengan Papua Nugini dan di perbatasan dengan Timor Leste di bagian tengah Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.

Di antara banyaknya daerah perbatasan yang mengelilingi negara kita yang amat luas ini, Batam yang berada di Kepulauan Riau yang wilayah perairannya di sisi utara sangat dekat dengan Singapura dan juga Johor (Malaysia), boleh dikatakan sebagai kawasan yang paling maju. 

Sampah di sebuah jalan di Batam (dok pribadi)
Sampah di sebuah jalan di Batam (dok pribadi)
Mungkin karena itu, Batam tidak lagi mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat. Justru karena daerahnya sudah berkembang sedemikian rupa dan wajah kotanya pun sudah serupa dengan kota metropolitan lainnya, pembangunan di Batam diharapkan lebih banyak dilakukan pihak swasta.

Batam memang relatif maju. Tapi jangan keburu membayangkan Batam sudah mirip Singapura yang jaraknya hanya "sepelemparan batu". Saking dekatnya, bila langit cerah, gedung pencakar langit di negeri Singa itu terlihat jelas dari beberapa tempat di Batam.

Anak-anak di dekat lampu lalu lintas (dok pribadi)
Anak-anak di dekat lampu lalu lintas (dok pribadi)
Banyak warga kota lain di Indonesia yang bepergian ke Singapura via Batam. Maka tak heran ada puluhan penerbangan setiap hari dari berbagai kota besar di tanah air menuju Batam dan sebaliknya. 

Perjalanan dari Batam ke Singapura ditempuh selama sekitar 1 jam naik feri, yang frekuensi keberangkatan dan kedatangannya amat banyak dari subuh sampai malam hari.

(dok pribadi)
(dok pribadi)
Pilihan untuk berwisata ke Singapura namun menginap di Batam, ternyata banyak peminatnya. Akibatnya hotel-hotel tumbuh menjamur di kota yang berkembang pesat sejak dijadikan kawasan khusus di era Presiden Soeharto ini.

Dari data tahun 2013 saja, di Batam terdapat 75 hotel berbintang dan 125 hotel non bintang. Hotel tersebut biasanya ramai terisi pada hari libur, tidak saja melayani tamu domestik tapi juga turis asing terutama dari Singapura dan Malaysia.

Rumah sangat sederhana di Batam (dok pribadi)
Rumah sangat sederhana di Batam (dok pribadi)
Kedekatan dengan Singapura tidak serta merta menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia. Justru Batam itu terlihat Indonesia banget. 

Maksudnya kalau Singapura terkenal sebagai kota yang bersih karena orang takut kena denda bila membuang sampah tidak pada tempatnya, maka di Batam meskipun tidak kotor banget, sangat mudah menjumpai sampah berserakan di trotoar.   

Lagi pula tidak atau belum ada trotoar luas dan nyaman seperti di Singapura, bahkan yang ada trotoar yang keramiknya pecah di beberapa bagian, terkesan kurang terpelihara. Terlihat pula galian tanah untuk berbagai proyek yang tidak rapi. 

Oleh-oleh Singapura di sebuah toko di Batam (dok pribadi)
Oleh-oleh Singapura di sebuah toko di Batam (dok pribadi)
Yang miris, walau tak separah di kota besar lainnya, ada pula pengamen, pengemis, anak jalanan, dan peminta sumbangan di sekitar traffic light. Padahal Batam itu etalase Indonesia, yang lumayan banyak dikunjungi warga asing.

Sebagai kota yang awalnya dirancang menjadi kota industri, maka di Batam banyak pula dibangun rumah sangat sederhana buat pekerja pabrik, termasuk berupa rumah susun. 

Macet di depan sebuah mal (dok pribadi)
Macet di depan sebuah mal (dok pribadi)
Sayangnya, banyak kondisi rumah yang tidak sehat dan sumpek, ditambah lagi dengan rumah liar bagi mereka yang bergerak di sektor informal, sehingga menimbulkan kesan kumuh di beberapa lokasi.

Dan ini yang sangat khas Indonesia, sebagaimana kota lainnya, Batam penuh umbul-umbul dan billboard terkait pemilu. Sangat membosankan sebetulnya melihat hanya setiap berjarak beberapa meter saja, wajah-wajah para calon anggota legislatif nongol di pinggir jalan dalam ukuran besar. 

Oke, masak di Batam tidak ada bau-bau Singapuranya? Ya jelas adalah, karena atmosfer Singapura pasti dinikmati warga Batam juga.

Batam lumayan hijau (dok pribadi)
Batam lumayan hijau (dok pribadi)
Yang jelas seperti disinggung di atas, banyak warga negara tetangga yang main ke Batam, baik yang berdarah Melayu, China atau India. 

Mereka gampang ditemui di beberapa mal di Batam atau di beberapa restoran tertentu. Tampaknya untuk barang harian, termasuk makanan, minuman, dan rokok, Batam menawarkan harga yang lebih murah ketimbang Singapura.

Bagi warga Indonesia yang ke Singapura via Batam, juga tak perlu repot-repot membeli oleh-oleh di Singapura. Banyak toko di Batam yang menjual cenderamata khas Singapura lengkap dengan hiasan Patung Merlion-nya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Gaya warung makan atau warung kopi yang tersebar di Batam yang banyak menyediakan kursi di ruang terbuka di depan warung tersebut, tampaknya terpengaruh oleh warung serupa di Singapura dan Malaysia.

Satu lagi yang membuat Batam bernuansa internasional adalah banyaknya gerai money changer. Bahkan di toko-toko yang berukuran besar, di dalam toko tersebut ada pojokan buat money changer. 

Batam bagaimanapun juga sudah terlanjur membesar, sehingga jangan bermimpi menjadikannya kembali jadi kawasan sunyi desa nelayan seperti sebelum tahun 1970-an.

Dok pribadi
Dok pribadi
Maka tak ada pilihan lain, jangan tanggung-tanggung membangun Batam. Mungkin sulit menyamai Singapura, tapi dengan terus berbenah, paling tidak Batam harus sejajar dengan Johor. Sebagai etalae Indonesia, Batam punya nilai strategis.

Sekarang kabarnya banyak pabrik yang bangkrut di Batam. Akibatnya terasa di beberapa pemukiman bagi para pekerja yang sepi dan pasar atau warung-warung di sekitarnya yang juga sepi.

Terhadap hal ini perlu dicarikan solusi agar perusahaan yang bangkrut bisa bangkit lagi. Beberapa hotel terlihat ditutup karena merugi, namun beberapa proyek baru terlihat lagi dibangun, termasuk sejumlah gedung pencakar langit yang disebut-sebut punya perusahaan yang ada hubungan dengan anak dari mantan Presiden Habibie.

Bus Pariwisata di Batam (dok pribadi)
Bus Pariwisata di Batam (dok pribadi)
Agar Batam bisa dibenahi secara terus menerus, perlu kejelasan peran dan koordinasi antara pihak Otorita Batam dan pihak Pemkot. 

Banyak warga Batam yang mengenang ketika dulu pihak Otorita sebagai "penguasa tunggal", kualitas pembangunan di Batam lebih oke, antara lain terlihat dari jalan raya yang lebih kokoh serta penghijauan di pinggir jalan juga lebih indah.

Setelah menjadi kota industri, Batam juga berkembang jadi destinasi wisata, khususnya wisata belanja. Bagaimana agar kegiatan bisnis tidak hanya terpusat di kawasan Nagoya tapi menyebar ke bagian lain di pulau yang sudah menyatu dengan beberapa pulau di sekitarnya sehingga lebih luas dari Singapura itu, menjadi PR besar pula bagi pihak terkait di sana.

(Catatan perjalanan di Batam, 28-30 Desember 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun