Mohon tunggu...
IRWAN ALI
IRWAN ALI Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti di Lingkar Data Indonesia

"Seseorang boleh saja pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis maka ia akan dilupakan oleh sejarah" - @Pramoedya_Ananta_Toer

Selanjutnya

Tutup

Politik

ARB, di Tengah Hujatan Tanpa Pujian

13 Desember 2014   04:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Umum Partai Golkar versi munas Bali, Aburizal Bakri (ARB) lewat akun twitter dan facebooknya telah menyatakan akan mendukung Perppu Pilkada yang diterbitkan Presiden terdahulu, SBY. Dukungan itu, jika benar berarti ARB telah mengesampingkan rekomendasi Munas Partai Golkar di Bali bahwa Partai Golkar harus berjuang untuk menolak Perppu Pilkada.

Issu penolakan Perppu oleh Partai Golkar memang sempat menghangat mewacana hingga pasca munas Golkar. Alasannya, Pilkada lewat DPRD searah dengan kehendak Pancasila, khususnya sila ke 4.

Atas wacana penolakan itu, SBY sebagai tokoh sentral yang melahirkan Perppu bereaksi keras. Ia kembali mengulang curhatnya lewat media social twitter bahwa elit KMP telah menandatangani kesepakatan untuk menyetujui Perppu Pilkada. Jika kemudian ada partai yang menolak, berarti ingkar janji. Tanpa sungkan, SBY menghimbau kepada kader Demokrat untuk membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Hebat.

Arahnya jelas, sebuah sinyal yang dikirim oleh SBY bahwa jika KMP benar-benar akan menolak Perppu, maka bukan tidak mungkin Demokrat akan menyeberang ke KIH.

***

ARB mencoba menyodorkan argumentasi tentang alasannya mendukung Perppu Pilkada, yang berarti mengkhianati rekomendasi Munas sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di Partai Golkar. ARB mengatakan, bahwa benar munas telah merekomendasikan untuk memperjuangkan penolakan Perppu Pilkada. Tetapi suara rakyat juga tak bisa diabaikan. Rakyat Indonesia masih menginginkan Pilkada Langsung.

Sikap ARB seharusnya mendapatkan apresiasi dan pujian dari rakyat, khususnya yang pro pilkada langsung. Betapa ARB telah berani memutuskan kebijakan tidak populis di internal partainya demi keinginan rakyat Indonesia.

Tapi tidak. Apresiasi dan pujian itu tidak datang. Sama sekali tidak terdengar suara-suara kekaguman dari sikap heroic Sang Ketua Umum. Yang ada hanya cercaan dan hujatan. ARB dituding inkonsistensi, tidak punya pendirian, alias seperti air di daun alas. Ia juga dinilai khianat pada partai, yang seharusnya ia perjuangkan. Hujatan datang dari rakyat yang pro maupun anti Pilkada langsung.

Mengapa bisa begitu? Mungkin karena public sudah membaca arah yang sebenarnya bahwa ARB mengarahkan Golkar untuk mendukung Perppu Pilkada bukan karena mendengar kehendak rakyat, tapi karena mendengar ancaman SBY yang akan hengkang ke KIH jika Perppu Pilkada terganjal di dewan. 61 kursi Demokrat jika duduk di barisan KIH, adalah angka yang cukup mengerikan bagi KMP, dan sekali lagi barangkali ini yang tidak diinginkan oleh ARB.

Karena tidak ada pujian, biarlah saya yang memujinya. Sikap ARB tersebut di atas adalah bentuk loyalitas terhadap koalisi. ARB berjuang keras untuk menyelamatkan eksistensi Koalisi Merah Putih. Dari sudut pandang organisasi, saya kira itu layak di puji. Saya memuji anda Pak ARB.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun