Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemilih Mudah, Penentu dalam Pemilu 2024! Apakah Masih Memilih Golput?

9 Februari 2024   13:44 Diperbarui: 9 Februari 2024   13:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anti Golput (Sumber Ilustrasi: Kaltimtoday.co)

Di sudut kota yang ramai, di tepi jalan yang berliku, terdapat satu titik tempat pemilihan umum dilakukan. Suasana yang biasanya sunyi, berubah menjadi riuh.

Orang-orang dari berbagai kalangan, lapisan, dan generasi berbondong-bondong menuju tempat tersebut. Mereka adalah para pemilih, tiang utama dalam fondasi demokrasi.

Namun, pertanyaan menggelitik mengemuka: di tengah berbagai pilihan, apakah pemilih masih memilih untuk golput?

Pemilihan Umum 2024 telah menjadi sorotan utama dalam percaturan politik Indonesia. Para kandidat memasang senyum termanis, janji-janji manis, dan cita-cita yang menjulang tinggi.

Tentu, di antara panggung politik yang gemerlap, terdapat satu elemen yang menjadi penentu "pemilih". Mereka adalah suara yang akan membentuk masa depan, tetapi apakah suara itu akan diwakili di bilik suara?

Pada dasarnya, golput adalah sikap menarik diri dari proses politik. Sebuah keputusan yang sering dikaitkan dengan ketidakpercayaan, kekecewaan, atau bahkan ketidakpedulian terhadap sistem politik yang ada.

Lantas, pada Pilpres 2024, apakah golput masih menjadi pilihan yang menarik bagi pemilih?

Melangkah ke lorong pemilihan, kita menemui beragam cerita dari para pemilih. Di antara mereka, terdapat Rani, seorang mahasiswi yang menggenggam kertas suara dengan tekad bulat.

Baginya, memilih bukan hanya hak, tetapi tanggung jawab. "Saya ingin memastikan bahwa suara saya didengar, bahwa kepentingan saya diwakili," ujarnya dengan mantap. Bagi Rani, golput bukanlah pilihan.

Sementara itu, di sisi lain lorong, terdapat Andi, seorang pekerja kantoran yang ragu-ragu. Matanya memandang kertas suara dengan keraguan yang dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun