Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Gugur dan Berguguran

3 Desember 2023   15:34 Diperbarui: 3 Desember 2023   15:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di antara dedaunan yang merah berguguran,
Kisah-kisah gugur merintih dalam senyap.
Langit mendung menari dalam derai hujan,
Menyaksikan lembaran hidup yang berguguran.

Setiap helai daun adalah sehelai kisah,
Gugur dalam takdir waktu yang terpahat.
Mereka pernah menari dengan angin pagi,
Namun, kini jatuh dalam pelukan tanah.

Warna gugur memberi nuansa kesedihan,
Seiring langkah waktu yang terus berjalan.
Berguguran layu di pelukan musim gugur,
Menyiratkan tentang keindahan yang sirna.

Dalam riuhnya hujan, cerita-cerita tua,
Gugur bersama embun dan serpihan mimpi.
Kisah gugur mengajar tentang keheningan,
Di antara merangkai duka dan pelukan tanah.

Berguguran adalah bagian dari perjalanan,
Kehidupan yang terpahat dalam ritus alam.
Seperti kisah kita yang gugur dan berguguran,
Menjadi rangkaian jejak dalam catatan waktu.

Namun, di dalam guguran ada keindahan,
Bukankah setiap helai daun memberi warna?
Gugur adalah siklus, bukan akhir segalanya,
Sebab di balik guguran, tumbuh kisah yang baru.

Jadi, biarkan kisah gugur dan berguguran,
Menjadi bait puisi dalam perjalanan kita.
Sebab di setiap guguran, ada pelajaran,
Dan di setiap berguguran, ada kehidupan yang mekar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun