Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banda Neira: Menapak Jejak Sejarah di Pulau Rempah-Rempah

1 Desember 2023   20:04 Diperbarui: 1 Desember 2023   20:18 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banda Neira, sebuah pulau yang mungkin belum begitu familiar di telinga banyak orang, memiliki makna sejarah yang mendalam bagi Indonesia.

Terletak di Kepulauan Banda, pulau ini adalah pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.

Namun, di balik kedamaian dan keindahan pulau ini, tersimpan kisah perjalanan panjang perjuangan dan penjajahan yang mencirikan sebagian besar wilayah Nusantara.

Mengulik Sejarah Banda Neira

Pulau ini tidak sekadar menjadi destinasi wisata biasa; Banda Neira adalah saksi bisu dari periode perdagangan rempah-rempah dunia yang melibatkan Belanda pada abad ke-19.

Sejarahnya mencapai puncak kejayaan ketika Kepulauan Banda menjadi satu-satunya sumber rempah-rempah yang sangat bernilai di dunia hingga pertengahan abad ke-19.

Kota modern Banda Neira didirikan oleh anggota Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), sebuah perusahaan dagang Belanda yang aktif di wilayah Nusantara pada masa penjajahan.

Namun, pembangunan kota ini tidak lepas dari tragedi berdarah pada tahun 1621, di mana anggota VOC membantai penduduk setempat untuk mengamankan perdagangan pala, salah satu rempah-rempah berharga pada waktu itu. Para penduduk yang tersisa kemudian dijadikan budak dan dibawa ke Batavia (kini Jakarta).

Pesona Ketenangan dan Keberagaman Banda Neira

Banda Neira bukanlah sekadar perkampungan yang terletak di Pulau Banda, Maluku. Pulau ini menyimpan berbagai daya tarik, mulai dari wisata budaya hingga wisata alam.

Saat berkunjung, pengunjung dapat merasakan atmosfir kota yang dipenuhi bangunan-bangunan kolonial Belanda yang megah dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun