Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belanda Bisa Apa?

13 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 13 Juni 2021   19:28 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank de Boer, punya tugas berat bersama Belanda di Euro 2020. (Kredit foto: Het Parool Online)

Sejak menduduki peringkat ketiga di Piala Dunia 2014 Brasil, pasukan Oranye Belanda lantas menghilang dari arena internasional. Mereka tidak lolos ke Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Euro 2020 ini menjadi penampilan perdana mereka dalam tujuh tahun terakhir.

Selama melakukan "semedi" selama tujuh tahun itu, Belanda mengalami banyak perombakan, terutama dari segi pelatih. Louis van Gaal membawa Belanda menjadi salah satu tim yang mematikan di Brasil. Namun, ia undur diri kelar Piala Dunia tersebut. Penerus Van Gaal ternyata tidak setokcer dirinya.

Tercatat ada Guus Hiddink, Danny Blind, Fred Grim (interim), Frans Hoek (interim),  Dick Advocaat, Ronald Koeman, Dwight Lodeweges (interim), dan yang bertugas di Euro 2020 saat ini, Frank de Boer.

Mereka sebenarnya bukan nama-nama yang asing untuk sepak bola Belanda. Setelah menggantikan Hiddink, Blind punya tugas untuk meloloskan Belanda ke Euro 2016. Akan tetapi, bukan itu yang terjadi. Blind justru membuat Belanda tidak lolos ke Piala Eropa untuk pertama kalinya sejak 1984.

Tidak hanya itu, Blind masih juga tak mampu untuk meracik pemain-pemain pilihannya selama kualifikasi Piala Dunia 2018. Setelah kalah 0-2 dari Bulgaria pada Maret 2017, itu adalah partai kelima kualifikasi PD 2018 yang dikawal oleh Blind, ayah dari Daley Blind itu pun dipecat.

Advocaat ditunjuk untuk meneruskan tugas Blind. Advocaat punya lima laga lagi di kualifikasi PD 2018 untuk bisa lolos ke turnamen itu. Advocaat bisa membawa Belanda menang empat dari lima laga. Hanya saja, kekalahan 0-4 dari Prancis membuat Belanda hanya bisa menduduki peringkat ketiga di Grup A, meski mengumpulkan nilai yang sama, 18, dengan runner-up Swedia. Belanda kalah produktivitas gol. Alhasil, Belanda pun gagal berlaga di Rusia.

Kemudian, Advocaat digantikan oleh Ronald Koeman, yang masih menganggur kelar dilepas Everton pada Oktober 2017. Gara-garanya, Everton berada di zona degradasi Premier League.

Koeman adalah pelatih yang berjasa membawa Belanda lolos ke Euro 2020. Sayangnya, Koeman malah lebih tertarik untuk melatih Barcelona. Koeman menggantikan Quique Setien pada 17 Agustus 2020, tiga hari setelah Barcelona dipermak 2-8 oleh Bayern Muenchen pada perempat final Liga Champions 2019-20.

Frank de Boer pun hadir. Akan tetapi, curriculum vitae De Boer lebih indah ketika ia menjadi pemain, ketimbang setelah menjadi pelatih. Sebelum ditunjuk menjadi pelatih Belanda pada 23 September 2020, De Boer dipecat oleh tiga klub: Inter Milan, Crystal Palace, dan Atlanta United, sebuah klub MLS di Amerika Serikat.

Sebagai pelatih timnas Belanda, De Boer pun langsung membuat rekor baru: Pelatih tim nasional pertama Belanda yang gagal menang dalam empat laga perdana di semua ajang. De Boer mencatat hasil tiga kali seri dan satu kali kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun