Mohon tunggu...
Media Informatif
Media Informatif Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Media informatif berisi artikel yang bersifat memberitahukan kepada khakayak ramai

Media informatif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan

24 Oktober 2018   08:41 Diperbarui: 24 Oktober 2018   09:03 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : 123rf.com

"Hari ini hujan, tapi besok belum tentu hujan. Yang jelas, hujan pasti turun. Kita hanya bisa mempersiapkan diri dengan membawa payung."

Aku terdiam memperhatikannya yang mengatakan kalimat itu---seperti sudah terbiasa---dengan air mata yang tidak berhenti mengalir di pipinya. Lelaki ini bukan sedang bercerita tentang hujan, melainkan tentang dirinya sendiri.

Aku menghela nafas pelan lalu kembali memandangi langit seperti yang dilakukannya.

"Bukankah setelah hujan, langit akan cerah? Seberapa lama hujan turun, sederas apapun itu, matahari akan muncul setelahnya." Ucapku.

Kami berdua terdiam, hanya terdengar suara rintik hujan yang mulai mereda. Aku berencana beranjak ketika lelaki itu memanggil namaku. Aku menoleh padanya karena dia tahu nama ku dan ia tersenyum, tanpa mengalihkan pandangannya dari langit mendung.

"Kau benar," katanya.

"Terima kasih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun