Kalaupun kita ingin memberikan seragam sementara budget yang tersedia terbatas, cukup berikan untuk keluarga inti seperti orangtua dan saudara/saudari kandung, atau bridesmaid dan groomsmen (jika ada).
Ingat pemberian kain seragam pernikahan bukan suatu tradisi mutlak yang harus dijalankan. Tidak perlu pikirkan komentar-komentar orang lain karena satu hal yang pasti, kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Jangan jadikan komentar-komentar orang lain yang tidak penting menjadi standar sosial yang harus dipenuhi.
2. Menentukan warna yang sama atau senada
Jika kita tidak punya alokasi budget untuk memberikan seragam ke tamu undangan tapi tetap ingin visual acara terlihat menarik dan sesuai tema, tidak ada salahnya kita menentukan dresscode dengan tema warna yang sama atau senada. Biarkan para tamu undangan yang berkreasi. Saya yakin masing-masing tamu undangan punya stok outfit yang sesuai dan nyaman untuk dipakai pada acara pesta pernikahan.
3. Jasa sewa pakaian
Untuk menghindari efek unsustainable tadi, menggunakan jasa sewa pakaian juga bisa menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. Saat ini sudah banyak vendor-vendor yang menyediakan jasa sewa pakaian untuk acara-acara pernikahan. Mulai dari modern style hingga traditional style. Tidak perlu repot mencari penjahit dan tidak perlu khawatir akan menghasilkan sampah pakaian baru.
So, buat pasangan-pasangan yang sedang mempersiapkan hari spesialnya, yuk bisa lebih fokus ke hal lainnya yang lebih krusial dibanding seragam pernikahan.
Jangan memaksakan diri untuk menghambur-hamburkan uang jika kondisi budget tidak mencukupi, hanya demi memenuhi standar sosial yang tidak ada pakemnya.
Dan untuk kita semua, please stop bertanya ke calon mempelai, "Mana seragam gue buat kawinan lo?". Ingat kalau kamu bukan donatur, dilarang ngatur-ngatur.