Saya yakin masing-masing dari kita punya warna favorit untuk pakaian, yang membuat kita merasa lebih percaya diri ketika mengenakannya. Tapi apakah pembaca pernah dapat kain seragam dengan warna atau jenis kain yang tidak sesuai selera?
Saya pribadi tidak menyukai warna-warna tertentu. Jadi ketika saya memperoleh kain seragam dengan warna yang tidak saya sukai, sudah pasti mood saya hilang karena membayangkan harus mengenakan pakaian dengan warna yang tidak saya suka.
Belum lagi jika jenis kain yang diberikan juga tidak kita sukai karena mungkin tidak nyaman di kulit atau mudah membuat kita gerah dan kepanasan.
3. Seringnya ongkos jahit lebih mahal dibanding harga kainnya
Saya pernah mendengar komentar dari seorang penjahit bahwa ia sering memperoleh pesanan menjahit seragam pernikahan dengan jenis kain dengan kualitas rendah dan harga yang murah, sementara standar ongkos jahitnya lebih mahal.
Ia jadi merasa kasihan karena pelanggannya harus keluar uang lebih banyak 'hanya' untuk menjahit bahan dengan kualitas yang rendah. Ongkos jahit sering menjadi permasalahan selanjutnya setelah pemberian kain seragam.
Di satu sisi, tidak sedikit tamu undangan yang merasa terbebani dengan ongkos jahit yang harus dikeluarkan. Di sisi lain tidak elok juga rasanya jika calon mempelai juga harus memberikan subsidi ongkos jahit.
4. Kendala waktu
Saya pribadi pernah beberapa kali menerima kain seragam untuk acara pernikahan di waktu yang sudah mendekati hari H. Bisa dibayangkan betapa repotnya kita karena harus putar otak mencari penjahit yang mau menerima pesanan kita dan harus menyediakan waktu di sela-sela kesibukan kita untuk mengukur / fitting.
Belum lagi ongkos jahit yang harus kita keluarkan juga lebih besar dari biasanya jika kita meminta layanan ekspres dari penjahit. Tak hanya itu, risiko kesalahan jahitan juga semakin tinggi jika waktu yang kita berikan ke penjahit cukup sempit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!