Selain vaksinasi, menjaga imunitas (kekebalan tubuh) menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan.Â
Nah, untuk menjaga imunitas ini bisa kita lakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat dan hidrasi yang cukup, menjaga aktivitas fisik, dan (bila perlu) mengkonsumsi suplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Beberapa produk suplemen kesehatan yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh cukup beragam, misalnya yang mengandung Vitamin C, Echinacea purpurea, Curcuma longa (kunyit), jahe, dan lainnya.Â
Baru-baru ini bahkan Vitamin D juga ikut populer dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tentu pembaca sekalian menyadari hal ini?
Sekilas Tentang Vitamin D
Berbeda dengan Vitamin C, Vitamin D merupakan salah satu dari empat vitamin yang larut dalam lemak. Ketiga vitamin tersebut antara lain Vitamin A, E, dan K.
Vitamin D dikenal memiliki peran penting dalam tubuh antara lain untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfat; memelihara mineralitas tulang serta menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot; penyerapan kembali kalsium dari tulang, dan lain sebagainya.
Namun perlu diingat bahwa Vitamin D yang ada di kulit masih merupakan bentuk non-aktif (pro-vitamin D), sehingga perlu diaktifkan lebih dulu melalui paparan sinar matahari (UV B) pada kulit. Jadi rajin-rajinlah berjemur. Tidak perlu terlalu lama, cukup 10-15 menit, supaya tidak gosong. Eh!
Bentuk umum Vitamin D ada 2 yakni Vitamin D2 (Ergocalciferol) dan Vitamin D3 (Cholecalciferol) yang bisa kita peroleh dari makanan maupun produk suplemen.Â
Sumber alami Vitamin D2 berasal dari tumbuhan seperti jamur, sedangkan Vitamin D3 bisa diperoleh dari ikan (dan minyak ikan), kuning telur, daging, susu, dan lainnya.
Kalau ditanya, berapa sih kadar normal serum (dalam darah) Vitamin D?Â