Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Katanya Punya Smartphone Canggih, tapi...

29 Oktober 2019   09:12 Diperbarui: 30 Oktober 2019   10:53 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan ponsel pintar| Sumber: Thinkstock

Fungsi primer yang dicari dalam smartphone sekarang biasanya adalah internet, kamera, dan game. Dengan tiga hal ini, seseorang mungkin tidak masalah jika tidak bisa berinteraksi secara fisik sekalipun dengan orang lain.

No matter what happen, yang penting ada smartphone di tangan. Maka sering muncul kalimat, "Mending gue ketinggalan dompet deh daripada ketinggalan smartphone!" 

Se-tergantung itu loh kita sekarang dengan smartphone.

Well, saya akui perubahan tren smartphone begitu cepat. Semakin lama semakin canggih. Tahun ini rilis spec 'A', tahun depan rilis spec 'A plus'. Tahun depannya rilis lagi 'A plus S'. Padahal beda spesifikasinya sih sedikit doang. 

Harga yang ditawarkan pun bervariasi. Mulai dari yang murah sampai yang paling mahal. Mau beli yang mana tinggal sesuaikan kantong atau gengsi.

Maka tak heran, untuk mengukur seberapa update seseorang, smartphone menjadi salah satu tolak ukurnya. "Pokoknya lo bakal kelihatan kece kalau punya smartphone versi terkini", begitu sih kata orang-orang.


Ilustrasi: wallpaperswide.com
Ilustrasi: wallpaperswide.com
Mereka yang haus akan popularitas, sebisa mungkin terus meng-upgrade penampilannya dengan gonta-ganti gadget. Bahkan mereka rela membeli smartphone yang masih belum dipasarkan secara resmi alias masih pre-sale. Itu pun antri dari subuh demi bisa jadi yang pertama punya smartphone versi terkini.

Tapi nyatanya, meski katanya punya smartphone super kece nan canggih dengan spesifikasi maksimal, banyak juga loh yang tidak bisa memanfaatkan kecanggihan smartphone tersebut alias cuma gaya-gayaan saja.

Memang sih hak masing-masing orang mau membeli smartphone jenis apa dan harga berapa. Mau beli smartphone ala sultan yang berlapis emas itu juga tidak masalah asal kantongnya 'kuat'. Tapi jujur saya suka geregetan pada mereka yang hobi gonta-ganti smartphone canggih, tapi tidak benar-benar bisa menggunakannya.

Well, buat apa sih bolak-balik upgrade smartphone canggih kalau ujung-ujungnya:

1. Cuma dipakai untuk update status di media sosial.
Katanya suka menulis, tapi hasil tulisannya cuma curcol baper alias curhat colongan yang terbawa perasaan di media sosial, supaya ditanya "Kenapa sih?" oleh followers-nya. Giliran sudah ditanya, cuma jawab "Gpp kok. :)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun