Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Satu Hari Pelesiran di Semarang? Bisa Banget

9 Januari 2019   18:46 Diperbarui: 9 Januari 2019   18:49 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya rencana berakhir pekan di Semarang tapi bingung mau jalan-jalan ke mana karena hanya punya waktu yang sempit? Tenang, kota Semarang punya banyak tempat wisata yang bisa kamu pilih untuk dikunjungi dalam satu hari penuh! Apalagi kalau kamu baru pertama kali mengunjungi Semarang seperti saya ini, pasti kepingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bisa mengunjungi tempat sebanyak mungkin.

Pada Desember 2018 lalu, saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Semarang pertama kalinya karena kebetulan saya harus menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman saya saat duduk di bangku SMA. Karena bukan long weekend, saya berusaha menyediakan satu hari kosong yang akan saya manfaatkan untuk mengeksplorasi Semarang. Pertanyaannya, berapa banyak tempat yang bisa saya kunjungi hanya dalam waktu satu hari tersebut?

Untungnya, saya memiliki teman semasa kuliah yang tinggal di Semarang dan dia dengan senang hati menyediakan waktunya untuk menjadi tour guide saya selama saya di Semarang. Senangnya!

Lawang Sewu

Pasti sering dengar dong nama tempat ini. Bangunan megah dengan arsitektur bergaya Belanda yang berdiri di Bundaran Tugu Muda (yang dulunya bernama Wilhelminaplein) ini memiliki begitu banyak daun pintu dan jendela berukuran besar. Karena itulah bangunan ini diberi nama Lawang Sewu yang artinya Seribu Pintu, meskipun ternyata jumlah totalnya tidak benar-benar seribu.

Lawang Sewu dari dalam (Dokpri)
Lawang Sewu dari dalam (Dokpri)
Dibangun oleh G.C. Citroen (seorang arsitek Belanda) pada tahun 1904, Lawang Sewu cukup terkenal dengan keangkeran-nya di kalangan masyarakat, namun demikian bangunan yang dulunya merupakan kantor pusat kereta api swasta pada zaman kolonial (dulu bernama Nederlandisch-Indische Spoorweg Maatsschappij /NIS) ini, memiliki rupa yang cantik nan megah. Pilar-pilar yang berukuran besar membuat bangunan tersebut tampak sangat kokoh layaknya bangunan-bangunan kuno ala zaman penjajahan Belanda.

Saat ini Lawang Sewu dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan dijadikan sebagai Museum Kereta Api. Di sini kita bisa melihat sejarah perkeretaapian di Indonesia sejak zaman dulu, termasuk peralatan-peralatan yang digunakan di stasiun, mulai dari mesin pemancar sinyal kereta api hingga contoh karcis kereta api yang menurut saya mirip kupon lotre.

Lawang Sewu dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga 9 malam dengan kisaran biaya masuk lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah. Sangat murah untuk memperoleh pengetahuan baru tentang sejarah. Disamping itu kita juga bisa sepuasnya berburu foto dengan pose andalan. Kalau kamu ke sana, coba hitung sendiri jumlah asli daun pintu dan jendelanya?

Klenteng Sam Poo Kong

Dari Lawang Sewu, salah satu tempat bersejarah lainnya yang cukup terkenal adalah Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng Buddha terbesar di Semarang ini rupanya sudah dikenal banyak wisatawan. Kebetulan saat saya berkunjung hari sudah mulai siang, sehingga lokasi sudah padat pengunjung. Saya jadi kurang semangat untuk berfoto. Alhasil saya hanya berkeliling untuk mengeksplor seluruh bagian klenteng sambil mengambil beberapa foto di spot-spot menarik.

Salah satu sudut Klenteng Sam Poo Kong (Dokpri)
Salah satu sudut Klenteng Sam Poo Kong (Dokpri)
Klenteng ini dibangun untuk menghormati Laksamana Cheng Ho (Zheng He), seorang pelaut beragama Islam dari Tiongkok. Dia sangat terkenal karena telah memimpin tujuh ekspedisi dengan jumlah armada kapal yang sangat besar mengelilingi dunia sebagai duta perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun