Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Quality Weekend" di Museum MACAN yang Instagramable

11 Maret 2018   17:51 Diperbarui: 11 Maret 2018   19:48 2876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infinity Mirrored Room di Museum MACAN (Dokpri)

Kemerdekaan dan Setelahnya, yang berisi karya seni yang diciptakan pada masa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Pasca-Perang Dunia II;

Pergulatan Seputar Bentuk dan Isi, yang berisi karya-karya seni abstrak maupun realis yang tercipta pada rentang tahun 60an hingga 70an;

Racikan Global, yang menampilkan karya seni dari masa reformasi 1998 hingga karya seniman masa kini.

Pameran ini berlangsung sejak tanggl 4 November 2017 dan akan berakhir pada 18 Maret 2018. Setelah itu museum akan ditutup dan dibuka kembali tanggal 12 Mei dengan konsep dan tema baru. Setidaknya itulah yang diinformasikan oleh salah seorang volunteer museum kepada saya.

Dari sekian banyak karya yang dipamerkan, ada beberapa karya seni yang menarik perhatian saya seperti:

1. Lukisan "Ascending"; lukisan ini dibuat di atas kertas berukuran sangat besar dengan campuran bubuk mesiu dan tinta. Efek kertas yang terbakar sebagian semakin membuat lukisan ini terlihat indah.

Lukisan
Lukisan
2. Replika patung babi yang dicat bendera Amerika Serikat sedang menyusui anak-anaknya yang dicat dengan bendera-bendera negara lain. Kalau menurut saya sih ini lebih menuju ke arah sindiran ya. Hihihi..

Replika patung babi di Museum MACAN (Dokpri)
Replika patung babi di Museum MACAN (Dokpri)
3. Infinity Mirrored Room - "Brilliance of the Soul"

Saya yakin ini adalah satu-satunya karya seni yang paling menarik bagi sebagian besar pengunjung, sekaligus menjadi alasan utama pengunjung (termasuk saya) datang ke Museum MACAN. Karya seni ini diciptakan oleh seniman asal Jepang, Yoyoi Kusama, dengan mengkombinasikan kaca, panel kayu, panel akrilik, besi, air dan lampu LED berwarna-warni dengan sedemikian rupa dalam suatu ruangan kecil tertutup, sehingga menimbulkan efek tanpa batas.

Di dalam Infinity Mirrored Room (Dokpri)
Di dalam Infinity Mirrored Room (Dokpri)
Saking banyaknya pengunjung yang ingin melihat dan berfoto di dalamnya, saya harus mengantre sekitar dua jam! Dan parahnya, setiap kunjungan (maksimum 2 orang) hanya diberi waktu selama 25 detik di dalam untuk melihat dan berfoto. Saya mengerti sih, tapi akhirnya dengan waktu yang sedemikian sempit ini kita tidak bisa benar-benar menikmati karya itu sendiri.

Sama seperti museum lainnya, jam operasional Museum MACAN adalah Selasa - Minggu Pukul 10.00 - 19.00. Penjualan tiket on the spot akan ditutup pukul 18.00 sementara antrian Infinity Mirrored Room akan ditutup pukul 17.00. Jadi Kompasianers, mumpung masih ada waktu satu minggu lagi, coba-coba lihat schedulenya. Siapa tahu masih ada waktu kosong untuk diisi dengan menengok karya seni modern dan kontemporer di Museum MACAN. Sudah menghibur, menambah wawasan pula!

"Real Museum are places where Times is transformed into Space" - Orhan Pamuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun