Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Thai Picnic] Sehari Melancong ke Wat Arun dan Wat Pho

13 November 2017   16:01 Diperbarui: 14 November 2017   03:52 14286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi ibukota Negeri Gajah Putih, alias kota Bangkok, untuk yang kedua kalinya. Itu pun setelah beberapa bulan sebelumnya mengantre sambil panas-panasan di sebuah acara travel fair di Jakarta, demi mendapatkan tiket murah. Niat banget memang! Mumpung masih bisa ngajak orangtua, pikir saya waktu itu.

Kota Bangkok terkenal dengan wisata belanjanya yang murah meriah. Didukung dengan tempat-tempat wisata belanja yang terkenal seperti Chatuchak Weekend Market, Pratunam Market, Asiatique dan Floating Market. Namun pada kunjungan kedua saya kali ini, saya bertekad ingin melihat sisi lain Bangkok. Dan... jadilah saya menyusun itinerary saya dengan 'wisata perkuilan'.

Dari hasil browsing sana-sini, akhirnya saya memutuskan hanya mengunjungi dua kuil saja yaitu Wat Pho dan Wat Arun. Selain karena letaknya yang berdekatan, dua kuil ini kelihatannya oke banget (baca: instagramable) untuk dilihat. Sebenarnya banyak juga kuil lain, misalnya yang terkenal Wat Phra Kaew di kompleks Grand Palace.

Tapi menurut review dari banyak traveler, Grand Palace tidak terlalu direkomendasikan karena harganya yang lumayan mahal (sekitar 500 Baht/orang) tidak sebanding dengan apa yang ada di dalam. Selain itu, tempat lainnya yang termasuk dalam paket tiket Grand Palace, sedang ditutup untuk umum. Jadi, saya pikir saya akan rugi kalau sudah beli tiket mahal, tapi hanya sedikit yang bisa dilihat.

Deretan Patung Buddha di Wat Pho (Dokpri)
Deretan Patung Buddha di Wat Pho (Dokpri)
Wat Pho atau sering juga disebut The Temple of Reclining Buddha, memiliki nama resmi Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn (susah banget emang bacanya!).

Sesuai namanya, di kuil ini terdapat patung Buddha dalam posisi tidur sepanjang 46 meter! Saking besarnya, kamera ponsel saya tidak cukup untuk mengambil gambar. Wat Pho dibangun oleh King Rama I dan termasuk salah satu kuil tertua yang telah berdiri sebelum Bangkok menjadi ibukota. Sekitar tahun 1832, King Rama III merenovasi dan memperluas kompleks kuil yang menghabiskan waktu sekitar 16 tahun! Lama banget kan..

Setiap bangunan dan pagoda yang ada di sana memiliki full ornamen pada marmer dan ukiran pada setiap dindingnya. Karena keunikan dan sejarahnya inilah akhirnya pada bulan Februari 2008, Wat Pho dianugerahi sertifikasi Memory of the World dari UNESCO.

Seluruh dekorasi marmer dan ukiran-ukirannya yang didominasi warna hijau, kuning, putih dan jingga benar-benar membuat saya terpesona. Ada empat buah Pagoda utama yang dibangun sebagai lambang pemerintahan King Rama I -- IV.

Suasana Pengunjung di Wat Pho (Dokpri)
Suasana Pengunjung di Wat Pho (Dokpri)
Untuk masuk ke Wat Pho, pengunjung akan dikenai biaya masuk 100 Baht/orang dan tiap orang mendapatkan sebotol air mineral dingin. Selain itu, disana juga disediakan dispenser air minum untuk isi ulang. Untuk ukuran tempat wisata, fasilitas ini benar-benar sangat menolong para pengunjung mengingat ketika matahari siang meninggi, cuaca panas akan membuat kita kegerahan.

Bertolak dari Wat Pho, saya mengunjungi Wat Arun di seberang sungai Chao Phraya. Dari pintu masuk Wat Pho, kita tinggal berjalan kaki menuju dermaga Tha Tien untuk menyeberang dengan kapal penumpang dan cukup dengan membayar 4 Baht/orang sekali jalan.

Perahu Penumpang di Sungai Chao Phraya (Dokpri)
Perahu Penumpang di Sungai Chao Phraya (Dokpri)
Wat Arun memiliki nama resmi Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihar, merupakan salah satu kuil Buddha yang terkenal dengan nama Temple of Dawn/Candi Fajar. Meski namanya Candi Fajar, pemandangan paling indah adalah pada saat langit senja menjadi latar ketika seluruh dinding candi dihiasi lampu-lampu. Kebetulan, karena pada hari itu sorenya saya sudah punya jadwal lain, saya mengunjungi Wat Arun saat siang hari. Tapi gak kalah cantik kok.

Berbeda dengan Wat Pho, Wat Arun didominasi dengan mosaic berwarna putih. Kuil ini bisa dinaiki hingga ke puncak sehingga kita bisa melihat liukan sungai Chao Phraya. Namun saat saya berkunjung, hanya tingkat pertama saja yang dibuka. Gapapa deh. Soalnya, tangganya juga tinggi dan curam. Agak serem juga pas menuruni tangga.

Harga tiket masuk Wat Arun 50 Baht/orang. Namun di luar kompleks Wat Arun, ada taman yang indah dengan patung raksasa Thailand yang bisa kita nikmati secara gratis. Lumayan kan buat yang hobi foto-foto.

Kompleks Wat Arun (Dokpri)
Kompleks Wat Arun (Dokpri)
Berdasarkan pengalaman saya kemarin, berikut beberapa tips kalau kalian ingin mengunjungi kedua situs ini:

Pakaian yang Sopan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun