Rekam jejak keluarga di masa lalu dapat menjadi "beban yang baik" dalam diri orang tersebut - dalam artian, menjadi daya lenting baginya untuk memberikan yang terbaik bagi negeri sekaligus mengusung nama besar keluarga. Â Contohnya saja, keturunan dari Bung Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004 hingga 2009).
Politik dinasti tidak melulu harus dicap buruk - masyarakat Indonesia sudah makin cerdas dalam memilih pemimpinnya, sehingga bukan tak mungkin di masa depan, kita akan mendapatkan hasil terbaik dari politik dinasti, ketimbang hanya merasakan efek negatifnya seperti yang mungkin pernah terjadi di masa lalu.Â
Di sisi lain, perangkat tata negara kita juga telah berevolusi untuk siap hadapi aspek negatif dari politik dinasti. Kita bisa melihat salah satu contohnya di terbitnya PP (Peraturan Pemerintah) yang melarang keluarga inti untuk menjadi calon kepala daerah dua periode berturut-turut.
Jadi, di alam demokrasi hari ini, apa pilihanmu?