Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penanganan Covid-19 Tak Hanya Milik Presiden

24 Juli 2021   10:16 Diperbarui: 24 Juli 2021   10:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh CDC dari Pexels

Salah satu hoaks yang beredar adalah corona hanya ada saat puasa hingga menjelang hari raya Idul Adha. Setelahnya corona tidak ada. Ada juga yang percaya corona hanya ada di malam hari karena protes terhadap jam malam. Padahal salah satu alasan mengapa pemerintah memperlakukan jam malam karena di malam hari adalah waktu berkerumunnya orang. Warung kopi akan penuh saat malam hari terlebih ketika ada pertandingan bola. 

Salah seorang sanak saudara saya yang menderita covid-19 malah berpergian ke luar rumah untuk membeli nasi goreng saat isolasi mandiri. Padahal beliau adalah orang dengan ekonomi menengah ke atas. Jadi sekadar memesan makanan via ojek online pasti mampu. Padahal ketika beliau berpergian ke luar rumah tanpa sadar menularkan virus kepada orang lain. 

Bantuan sosial yang disalurkan pemerintah sebenarnya berjalan sesuai dengan target jika tidak ada oknum-oknum nakal yang mengambil keuntungan. Para penjabat juga ada yang tersandung kasus korupsi terkait dengan bantuan sosial saat pandemi. 

Seharusnya saat seperti ini masyarakat dan pemerintah bekerjasama membantu agar pandemi di Indonesia segerai usai. Masyarakat mau divaksin dan juga taat protokol kesehatan. Soal pemberlakuan pembatasan kegiatan yang berimbas pada ekonomi rakyat kecil. Jika melihat langsung dan memiliki kemampuan lebih untuk membantu maka lebih baik langsung menolong. 

Penanganan pandemi di negeri ini tak hanya tanggung jawab presiden namun, juga tanggung jawab bersama. Jangan ada lagi oknum-oknum nakal yang mencovidkan pasien demi uang atau melakukan korupsi terhadap bantuan sosial. Untuk apa uang berlebih jika ketika mati pun tak akan mampu menyogok malaikat maut ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun