Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penanganan Covid-19 Tak Hanya Milik Presiden

24 Juli 2021   10:16 Diperbarui: 24 Juli 2021   10:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh CDC dari Pexels

Memang ada beberapa aturan pemerintah yang saya tidak setuju namun, satu sisi harus dilakukan. Ada juga peraturan pemerintah yang dibuat bagus namun, di lapangan kacau balau. Sebenarnya apa penanganan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah ? 

Di Lapangan "Masih" Banyak yang Tidak Memakai Masker.

 

Daerah saya, Aceh, sering sekali dijuluki oleh teman-teman saya ketika baru pulang dari luar negeri sebagai daerah nomor 1 paling malas memakai masker. Jika di kota Banda Aceh saya nyaman-nyaman saja memakai masker, lain saat berada di kampung. 

Saat ada di pedesaan yang jaraknya hanya 45 menit dari kota saja, saya langsung diledek untuk apa memakai masker. Alhasil sedikit minder jika harus memakai masker di desa. 

Permasalahan pandemi di negeri ini tak hanya soal pemerintah. Masyarakat juga menyumbang sulitnya penanganan pandemi di Indonesia. 

Masyarakat terkesan abai lalu menyalahkan pemerintah. Sebaliknya pemerintah juga abai dan balik menyalahkan masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan. Lingkaran setan yang terus berputar tak ada habisnya. 

Hoaks memperparah keadaan saat pandemi dan "rendahnya" masyarakat yang taat protokol kesehatan. 

Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan seorang kenalan yang baru pulang dari Taiwan. Seperti halnya peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap orang melakukan karantina maka ia memutuskan untuk melakukan karantina di fasilitas milik negara. 

Saya kira pemandangan karantina sama halnya dengan yang ada di luar negeri. Setiap orang harus berada di kamarnya masing-masing. 

Kenyataannya jauh berbanding terbalik. Setiap orang bebas keluar masuk kamar untuk mengambil makanan yang disediakan di depan lift bukan di depan pintu kamar. Beberapa petugas juga ada yang tidak memakai masker. 

Rendahnya kekhawatiran ini pada masyarakat Indonesia bisa jadi karena sudah bosan dengan keadaan pandemi yang tak kunjung usai. Ada pula yang tidak percaya lagi dengan corona karena banyaknya berita hoaks yang beredar di masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun