Sementara, kemandirian dan pengelolaan emosi ini juga berperan penting untuk membentengi segala jenis pertanyaan atau cemoohan dari masyarakat apabila perantauan dirasa berpotensi gagal.Â
Artinya, ketika merantau dan kembali pulang, hasilnya tetap sama, tidak ada perubahan. Menjadi topik pembicaraan yang intens ketika stigma perantauan yang kerap dianggap masyarakat "pasti sukses" kemudian gagal di tengah jalan.Â
Hal ini bukan fenomena asing dalam topografi ruang lingkup kesosialan, terutama masyarakat desa, di mana akses gunjingan dari mulut ke mulut lebih berjalan mulus ketimbang masyarakat perkotaan.
Merantau tidak hanya soal bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain. Meski dalam perantauan kemungkinan besar dapat menuai kesuksesan, perantau tetap perlu memperhatikan betul beberapa pantangan tersebut demi melancarkan proses merantau.Â
Orang lain tidak akan memedulikan bagaimana situasi dan kondisi di sana. Yang jelas, mereka hanya menunggu kabar baik saat kembali pulang, yakni ada banyak uang dan kesuksesan yang ditunggu dan didambakan.