Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Skema Perjalanan ke Gunung Prau

25 Januari 2021   11:41 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:50 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejam setelahnya barulah mulai semburat matahari terbit muncul dari depan tenda kami persis. Sungguh pemandangan akhir tahun yang mengesankan bagi hidupku saat itu. Untuk pertama kalinya aku mendaki gunung dan melihat sunrise langsung di gunung yang ku daki. 

Sungguh letih terbayar semua setelah pagi-pagi itu kami abadikan melalui semua rekam jejak media sosial kami. Semua orang terbangun dan mengabadikan setiap sunrise yang mereka idam-idamkan sejak pendakian pertama. Semuanya terlihat bahagia tanpa beban dan masalah, begitupun aku merasakannya.

Sungguh perjalanan mendaki ke atas gunung bukanlah perjalanan remeh temeh, banyak yang harus kita jaga. Apalagi lisan bocah-bocah kota yang pergaualannya kebarat-baratan harus benar-benar dijaga. Untuk perjalanan kali itu aku persembahkan sebagai hasil dari proses untuk menjadi manusia yang lebih menghargai waktu dan proses menjadi manusia yang peka terhadap yang lain seperti tumbuhan, hewan dan sekitarnya. 

Perjalanan ini aku berinama dengan judul Skema Perjalanan Menjadi Manusia Di Gunung Prau. Karena bukan hanya letih dan pemandangan yang indah, tapi juga menjaga emosi tetap stabil dan mampu peka terhadap orang-orang yang lebih membutuhkan energi kita dan bagaimana menjadi manusia yang tidak memikirkan diri sendiri. 

Mungkin dilain kesempatan perjalanan selanjutnya akan aku abadikan lebih detail lagi. Barangkali banyak yang dilupakan dari perjalanan tapi itulah yang dapat kita raih, lelah dan letih serta kebersamaan sebagai makhluk yang peka terhadap yang lain. Mampu menegosiasi dirinya menjadi manusia yang tidak mendewakan egonya. 

Inilah kisah manusia yang sekedar haha-hihi tapi bisa melukiskan kisah di atas sana serta mampu membawa pulang pelajaran. Tulisan ini ku persembahkan kepada kawanku Aldian, yang terus berjuang sampai puncak melawan semua yang dikhawatirkan oleh dirinya sendiri. Dan dia mampu membuktikan tidak hanya pada dirinya tapi juga orang lain.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun