Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bersiap Merugi, AC Milan Ubah Kebijakan Transfer

13 September 2020   15:00 Diperbarui: 14 September 2020   16:27 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain asal tim Primavera (dari kiri: Colombo, Daniel, dan Kalulu) yang dipromosikan naik ke tim utama Milan. | Foto: Twitter @acmilan

Kembali ke laporan keuangan Milan tahun lalu, Milan juga punya utang yang untungnya sedikit terbayarkan oleh sang pemilik baru Elliott Management. Elliott baru menjadi pemilik Milan pada 2018 lalu. 

Perusahaan investasi asal US ini sebetulnya kaya, tapi dengan adanya aturan FFP, Milan tak bisa menguras kantong pemiliknya begitu saja, sebab setiap tim wajib punya pemasukan dan keuangan sehat.

Itulah yang hendak dicapai Milan di musim baru ini di bawah komando direktur Ricky Massara dan Paolo Maldini serta CEO Ivan Gazidis. Oleh karena itu, kebijakan transfer Milan diubah, dari yang ugal-ugalan berganti dengan penghematan. 

Berdasarkan data transfermarkt, di bursa transfer 2020, Milan baru mengeluarkan uang 17,98 juta euro.

Setidaknya, pengeluaran Milan di bursa transfer ini tak lagi menyentuh angka 100 juta euro yang menyebabkan klub rugi besar. Apalagi, pemain-pemain yang datang ke tim utama masih berusia sangat muda dan punya potensi besar untuk menghasilkan untung di tahun mendatang, baik prestasi atau cuan.

Suka tidak suka, milanisti harus terbiasa dengan iklim ini. Yaitu jual pemain dulu untuk beli pemain baru. Hal inilah sekarang yang sedang terjadi, dimana Milan sedang berusaha menjual Rade Krunic ke klub lain sebelum membeli gelandang baru semisal Bakayoko.

Selain itu, pendukung Rossoneri harus bersiap apabila di masa mendatang akan sangat jarang membeli pemain bintang seperti pada era keemasannya. Alih-alih membeli, selama laporan keuangan Milan belum melaporkan keuntungan, investasi pemain muda yang datang ke Milan sangat berpotensi pergi ketika harga jualnya sangat tinggi.

Dengan aturan FFP yang ketat dan sepak bola yang sudah jadi bisnis, hal-hal semacam ini wajar saja terjadi. Mulai saat ini, milanisti harus bersabar untuk menuai hasil positif dari kebijakan baru manajemen di bursa transfer.

Tak perlu terburu-buru untuk mendapat hasil bagus, sebab sebuah prestasi juga butuh perjuangan dan pengorbanan. Namun, manajemen juga harus ingat, bahwa visi misi ke depan adalah memetik prestasi dulu bukan sekadar bisnis semata.

Sekian. Forza Milan!

@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun