Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Fauzi
Muhammad Irfan Fauzi Mohon Tunggu... Konsultan - Jurnalis dan Aktivis Pajak

Ingin menjadi seseorang yang berdedikasi untuk pendidikan dan pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | "Ra, Sabda Rinduku Tak Sebercanda Itu"

5 Januari 2020   12:18 Diperbarui: 5 Januari 2020   12:29 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak ini dipuisikan,
Kau telah menjelma serangkaian aksara
Mengalir deras dalam nadiku
Dalam dekap, memeluk sukmaku yang begitu lirih
 
Jika sekiranya langit hitam dan aurora berhenti menari
maka ketahuilah bahwa aku telah menyatukan serpihan purnama
yang siap menyapa senyum manis di wajahmu
lalu menghilangkan mendung di kedua bola matamu
 
Sekiranya matahari tengah ketiduran
untuk membangunkan bumi beserta para pujangganya
Ketahuilah aku akan membawakan sekotak labirin beraroma mawar
Kemudian ku letakkan di sisi kiri telingamu,
dan memastikan  bahwa parasmu masih menjadi mahkota diantara para bunga
 
Dan sekiranya rintik gerimis jatuh di  penghujung waktu
Kemudian berjeda ketika atap atap langit berwarna merah merona
aku tengah merangkai sebuah kata kata untukmu berteduh
sambil membaca dan menikmati jingga yang tak pernah ingkar dalam tahta setia
 
apabila sekiranya tulisan ini tiba di relung hatimu
lalu kau baca namun kau tak simpan  
sebagai sepotong kenangan kisahmu
ketahuilah setidaknya semesta tak berbohong
bahwa sabda rinduku tak pernah sebercanda itu

Muhammad Irfan Fauzi
Depok, 05 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun