Tapi ada juga yang langsung menyesuaikan dan bayar pakai yen. Jadi kalau beli dari perusahaan Jepang, penting banget supaya uang masuk jelas, nggak bercampur dengan uang pribadi.
Ya begitulah, Kakak-kakak pembaca yang budiman... hidup di Jepang itu nggak cuma tentang sakura, ramen, atau jalan-jalan ke Shibuya. Tapi juga soal menahan emosi karena pelanggan bikin pusing.
Di balik tiap invoice yang nyangkut, ada CS/sales yang minum Tolak Angin tiga kali sehari biar tetap bisa senyum sambil ngetik:
 "Terima kasih, kami bantu cek dulu ya"
Aku pasrah. Sebentar lagi aku pensiun dari dunia perkartuan ini. Mau rebahan tenang, tanpa mikirin siapa lagi hari ini yang bakal lupa bayar tagihan.
Tapi bukan berarti kerja di bidang ini buruk. Setiap pekerjaan pasti ada susah dan mudahnya. Curhatan ini cuma 5 episode dari 1,5 tahun kerja jadi sales. Ada harinya nyaman-nyaman saja kok.
Jadi, buat kalian yang juga kerja di bidang CS atau sales, kalian hebat! Kalian kuat! Semangat! Perjuangan kalian akan dibayar dengan gaji yang pantas dan pengalaman berharga.
Dan buat para pelanggan... semoga hidup kalian selalu tertib, dan semoga sadar kalau kami CS/sales bukan alat ajaib pengabul harapan.
Terima kasih sudah mampir lagi ke diary kecil ini. Sampai jumpa di curhatan berikutnya --- yang mungkin lebih heboh, atau lebih tenang (kalau aku udah bebas kontrak kerja, hehe).
Pokoknya ingat: di balik modem yang nyala, ada CS yang pernah nangis di pojokan.
 Dengan cinta,
 Teteh Diaspora