"Pengabdi Setan 2: Communion", Teror Ibu dan Teka-Teki Baru Muncul Kembali

Alur cerita yang ditulis langsung oleh Joko Anwar memiliki daya tarik yang lebih seram dan mengerikan dari film Pengabdi Setan pertama. Pertanyaan di film pertama sebagian mulai terkuak satu per satu yang di pelopori dari beberapa karakter yang muncul dan ada di dalam film ini.

Di setiap dialog yang ditampilkan oleh masing-masing karakter memberikan sebuah poin penting dan benang merah dari penjelasan yang ada di film pertama. 

Selain alur cerita yang menarik dan memiliki adegan yang mengerikan, Joko Anwar tidak lupa menyisipkan sebuah dialog komedi yang membuat penonton untuk sedikit bisa bernafas lega sebelum teror Ibu kmebali datang.

Plot twist yang mengejutkan membuat penonton kembali memunculkan rasa penasaran dan ingin mengetahui bagaimana kelanjutan dari sekuel Pengabdi Setan berikutnya. 

Banyak kejutan dan dan kengerian yang ditampilkan dalam sekuel Pengabdi Setan 2 ini, penonton akan tidak di buat nyaman selama pertunjukan dimulai dari awal hingga akhir.

Sinematografi dan Visual dari film ini lebih meningkat kualitasnya dibandingkan dengan film Pengabdi Setan pertama. 

Dengan kualitas gambar yang lebih jelas dengan menggunakan teknologi CGI membuat film ini berasa ke penonton secara visual dan tampilan yang disuguhkan dari layar kepada para penontonnya lebih berasa nyata.

Melihat setiap scene dan transisi dari satu adegan ke adegan yang lainnya membuat penonton tidak bergeming dan selalu mengagetkan untuk berteriak dan terkejut oleh tampilan gambar yang mengerikan. 

Melihat film ini seperti naik sebuah wahan roller coaster yang harus membuat adrenali dan emosional penonton naik turun dan tidak bisa membuat penonton bernafas lega dari setiap adegan yang ditampilkan.

Dengan kualitas gambar yang bagus diimbangi dengan kualitas sound effect dan musik yang berhasil membuat seluruh penonton di dalam bioskop terkejut dan melepaskan kekagetan mereka dengan teriakan yang lepas termasuk saya sendiri pada beberapa adegan yang ditampilkan.

Musik yang mencekam dengan teror yang terus menerus datang yang diberikan oleh Ibu membuat film ini tidak nyaman untuk ditonton sendirian di dalam bioskop.