Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyikapi Arus Balik Lebaran: Apakah Jakarta Perlu Batasan untuk Pendatang?

11 April 2024   05:27 Diperbarui: 12 April 2024   13:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Arus Balik Lebaran 2023 (via astra-daihatsu.id)

Dengan memberikan pendatang alat yang mereka butuhkan untuk sukses, Jakarta dapat mengubah tantangan urbanisasi menjadi peluang untuk inovasi dan pertumbuhan inklusif.

Rekomendasi kebijakan untuk Jakarta harus mengutamakan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas. Pendekatan multi-pihak ini dapat memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan mempertimbangkan perspektif yang beragam dan menguntungkan semua lapisan masyarakat, khususnya dalam menghadapi arus balik pendatang.

Melalui sinergi antar sektor, Jakarta dapat membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan urbanisasi, menjadikannya kota yang tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga berkembang menjadi komunitas yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Dalam mengurai kompleksitas urbanisasi Jakarta pasca-Lebaran, kita telah menjelajahi berbagai aspek, dari lonjakan arus balik pendattang yang menjanjikan hingga tantangan infrastruktur dan sosial-ekonomi yang ditimbulkannya.

Kita telah melihat bagaimana pendatang dengan modal dan relasi mampu meraih kesuksesan lebih cepat, sementara mereka yang datang tanpa persiapan memadai berisiko menjadi beban bagi kota.


Argumen untuk pembatasan pendatang telah kita bahas, dengan melihat bagaimana kota-kota besar lain di dunia menangani masalah serupa dan hasil yang dicapai.

Namun, solusi untuk Jakarta mungkin tidak semata-mata berada pada pembatasan, melainkan pada inovasi dan strategi pemberdayaan yang inklusif, yang memungkinkan setiap individu---baik pendatang baru maupun penduduk lama untuk berkontribusi dan berkembang bersama.

Jakarta, Kopaja71, Arus Balik Pendatang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun