Mohon tunggu...
Irfan Adhityo
Irfan Adhityo Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Preferensi Asuransi Milenials

3 Januari 2020   15:25 Diperbarui: 3 Januari 2020   15:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Oleh:

- Irfan Adhityo 

- Imanuella Chelsea

- Rangga Yusuf A.

- Rafi Farhanto

Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen mempengaruhi keseluruhan industry. Perusahaan semakin berlomba-lomba untuk memahami keinginan konsumen dalam rangka bertahan di dalam industri, tak terkecuali industry keuangan. Industri perbankan sedang gencar-gencarnya mengembangkan teknologi remote-banking berbasis internet. Hal ini didasarkan pada kondisi konsumen yang semakin mobile dan tidak memiliki banyak waktu luang untuk dapat pergi ke teller.

Bagaimana dengan industri asuransi? Industri asuransi merupakan industri yang berbasis pada jasa, sehinggapemahaman terhadap tren, persepsi, serta perilaku konsumen merupakan determinan yang krusial dalam menentukan kesuksesan bisnis, tentunya dengan disokong oleh prinsip pengelolaan dana yang mengedepankan aspek kehati-hatian.

Umumnya, paham yang populer berkembang adalah terjadinya shifting basis bisnis. Selling point asuransi yang dahulu berfokus kepada penjualan jasa secara tatap muka kini dianggap telah berubah menjadi virtual melalui smartphone dan terintegrasi baik produk asuransi maupun brand.

Dunia asuransi telah berkembang dengan pesat berkat adanya teknologi yang telah maju. Kini, untuk memahami produk asuransi, kita hanya tinggal menggerakkan jari-jari kita di gadget yang berada dalam genggaman. Aplikasi marketplace juga memudahkan kita untuk membandingkan produk asuransi sehingga mengurangi asymmetric information. 

Dunia berubah, begitu pula dengan generasi. Generasi "nenek moyang" perlahan tergantikan dengan generasi yang awam disebut sebagai "millenials". Generasi yang menuntut semuanya serba cepat, serba efisien, dan serba mobile. 

Hal ini mendasari tumbuhnya teknologi berbasis mobile dan meningkatnya sistem self service memunculkan perubahan pada hampir semua sektor industri, tidak terkecuali industri asuransi. Pelaku bisnis berlomba-lomba untuk memahami perilaku konsumen millenials ini. Jumlah yang mendominasi, usia yang relatif muda, produktivitas yang tinggi, serta keterbukaan informasi dan daya beli membuat pelaku bisnis memberi perhatian khusus pada generasi ini.

Namun bagaimana dengan human touch? Benarkah millenials tidak lagi memerlukan sentuhan humanis dalam penjualan suatu barang? Apakah human touch sudah betul-betul menghilang dalam customer journey generasi millenials?

Dalam survey kami terhadap ratusan mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini, kami menemukan tren-tren yang mungkin dapat menjadi konsiderasi tambahan bagi pelaku industri asuransi. Kami menemukan bahwa sekitar 8 dari 10 responden kami mengklaim bahwa dalam hal pemilihan produk asuransi, mereka menganggap hubungan personal menjadi faktor yang menentukan bagi persepsi mereka terhadap prouduk asuransi. Artinya, konsumen millenials masih sangat mempertimbangkan faktor hubungan personal agen asuransi kepada konsumen dalam purchase decision mereka. 

Selain itu, faktor kemudahan klaim serta kualitas produk juga mendapatkan persepsi yang tinggi dari konsumen millenials. Keterbukaan informasi yang dimiliki membuat komparasi antar produk menjadi lebih mudah sehingga penyedia jasa harus betul-betul memahami keinginan konsumen millenials. Paling tidak,  sekitar 9 dari 10 responden kami menyebutkan kualitas produk menjadi faktor utama. 

Selain 2 faktor tersebut, faktor kemudahan untuk klaim juga menjadi faktor yang menentukan. Mobilitas yang tinggi serta kesibukan yang padat membuat millenials menghendaki kemudahan dan aksesibilitas yang tinggi terhadap prosedur klaim. Selain itu, kecepatan penyedia jasa dalam menangani klaim juga dianggap menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan produk asuransi.

Millenials memang sebuah peluang besar. Dunia semakin bergeser dan sudah bukan waktunya lagi bagi penyedia jasa asuransi untuk melihat ke masa lalu. Jumlah yang besar serta literasi keuangan yang relatif lebih baik menjadi alasan utama millenials harus menjadi target pasar utama bagi penyedia jasa asuransi. Millenials adalah kunci dari keberlangsungan bisnis penyedia jasa asuransi.

Akses dan keterbukaan informasi yang semakin tinggi ditambah dengan literasi keuangan yang baik menjadi tantangan bagi penyedia jasa asuransi. Persaingan akan semakin ketat dan hanya bisnis yang mampu memahami perilaku konsumennya yang dapat bertahan. Namun, seyogyanya penyedia jasa asuransi tak perlu takut akan hal ini. Kemajuan teknologi semakin memudahkan para pelaku bisnis dalam memahami keinginan konsumennya. Sebuat saja teknologi artificial intelligence, big data analytics, blockchain, dan masih banyak lagi.

Kunci kemajuan bisnis penyedia jasa asuransi bukanlah soal siapa yang memiliki modal paling besar, atau siapa yang memiliki teknologi paling unggul. Namun, di era shifting ini, awareness dan kesiapan para pelaku bisnis dalam menghadapi pergeseran dunia bisnis lah yang akan menjadi kunci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun