Namun bagaimana dengan human touch? Benarkah millenials tidak lagi memerlukan sentuhan humanis dalam penjualan suatu barang? Apakah human touch sudah betul-betul menghilang dalam customer journey generasi millenials?
Dalam survey kami terhadap ratusan mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini, kami menemukan tren-tren yang mungkin dapat menjadi konsiderasi tambahan bagi pelaku industri asuransi. Kami menemukan bahwa sekitar 8 dari 10 responden kami mengklaim bahwa dalam hal pemilihan produk asuransi, mereka menganggap hubungan personal menjadi faktor yang menentukan bagi persepsi mereka terhadap prouduk asuransi. Artinya, konsumen millenials masih sangat mempertimbangkan faktor hubungan personal agen asuransi kepada konsumen dalam purchase decision mereka.Â
Selain itu, faktor kemudahan klaim serta kualitas produk juga mendapatkan persepsi yang tinggi dari konsumen millenials. Keterbukaan informasi yang dimiliki membuat komparasi antar produk menjadi lebih mudah sehingga penyedia jasa harus betul-betul memahami keinginan konsumen millenials. Paling tidak, Â sekitar 9 dari 10 responden kami menyebutkan kualitas produk menjadi faktor utama.Â
Selain 2 faktor tersebut, faktor kemudahan untuk klaim juga menjadi faktor yang menentukan. Mobilitas yang tinggi serta kesibukan yang padat membuat millenials menghendaki kemudahan dan aksesibilitas yang tinggi terhadap prosedur klaim. Selain itu, kecepatan penyedia jasa dalam menangani klaim juga dianggap menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan produk asuransi.
Millenials memang sebuah peluang besar. Dunia semakin bergeser dan sudah bukan waktunya lagi bagi penyedia jasa asuransi untuk melihat ke masa lalu. Jumlah yang besar serta literasi keuangan yang relatif lebih baik menjadi alasan utama millenials harus menjadi target pasar utama bagi penyedia jasa asuransi. Millenials adalah kunci dari keberlangsungan bisnis penyedia jasa asuransi.
Akses dan keterbukaan informasi yang semakin tinggi ditambah dengan literasi keuangan yang baik menjadi tantangan bagi penyedia jasa asuransi. Persaingan akan semakin ketat dan hanya bisnis yang mampu memahami perilaku konsumennya yang dapat bertahan. Namun, seyogyanya penyedia jasa asuransi tak perlu takut akan hal ini. Kemajuan teknologi semakin memudahkan para pelaku bisnis dalam memahami keinginan konsumennya. Sebuat saja teknologi artificial intelligence, big data analytics, blockchain, dan masih banyak lagi.
Kunci kemajuan bisnis penyedia jasa asuransi bukanlah soal siapa yang memiliki modal paling besar, atau siapa yang memiliki teknologi paling unggul. Namun, di era shifting ini, awareness dan kesiapan para pelaku bisnis dalam menghadapi pergeseran dunia bisnis lah yang akan menjadi kunci.