Tepat malam pukul tiga kabar itu bersuaraÂ
Kabar yang sampai ke telinga seorang pemuda, Mahasiswa
Ataupun acap orang" memanggil nya dengan istilah "Maba"Â
Hah ...... Ucap nya ,ucap sang pemuda sambil berceletuk riaÂ
Bukan dalih tak punya rasa namun , mengapa dan kenapaÂ
Yang menjadi gema ."Apakah memang ini cerita lama ,cerita danÂ
Dongeng yangg seolah berawal dari pemuda di negeri bernama Indonesia
" Ucap si pemuda di hatinya" .Â
Apakah terlalu idealis sehingga kata dinamika pergerakan menjadi alasan?Â
Sedangkan di sisi ini SANG SENIOR seolah menjawabÂ
dengan bata bahwa ini hanyaÂ
Dinamika ,cukup..... Kalian Maba jalani saja ''Ucap nya".Â
Bahkan mahasiswa lain menghina bahwa Himpunan ,Â
Organisasi ,atau komunitas nyaÂ
Nomor Wahid tiada dua dan melempar dan menghujam dengan yang lainÂ
Dengan cacian hina .Â
Ahh sudah lah , cukup lah kalian heyy orang orangÂ
Yang merasa telah mencoba ,telah punya segala nya .
Dalam hati sang pemuda berkata.
Dari narasi ini Ia paham bahwa kesalahan terbesar yang akan ia sampaikan
Hanyalah satu tak berdua, hentikan penghormatanÂ
berlebihan terhadap banyak orang ,cukup sampai disana..