Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Semangat Karena Bekal dari Ibu

6 Desember 2020   08:11 Diperbarui: 6 Desember 2020   08:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fotoku Sewaktu Umur 5 Tahun Bersama Ibu Tercinta (Dokumentasi Pribadi)

Pepatah mengatakan " KASIH ANAK SEPANJANG JALAN , KASIH IBU SEPANJANG MASA " . Itu sedikit yang menggambarkan bagaimana kasih sayangnya seorang wanita seperti Ibu yang akan tetap memiliki rasa kasih sayang meskipun kita sudah berumah tangga sekalipun .

Dari cerita Kompasiana yang mengangkat tema " Ibu Sekolah Pertamaku " dan menjelang Hari Ibu 22 Desember mendatang , juga seketika itu saya langsung teringat kembali pada sosok Ibu saya tercinta yang kini tinggal di kampung halaman di Semarang Jawa Tengah bersama Ayah dan adik-adik . Memang sejujurnya rasa rindu ingin bertemu hadir, namun sayangnya akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini yang membuat saya belum bisa bertemu dan pulang ke kampung halaman dalam waktu dekat. Yang ditambah dengan pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 disetiap harinya yang hingga mencapai 8 ribu lebih beberapa hari yang lalu .

Tapi, saya juga keluarga baik ibu maupun ayah serta keluarga selalu bercengkrama dan berkomunikasi melalui WhatsApp ataupun sekedar video call . Seakan akan rasa rindu terobati sejenak , tapi setelah selesai rasa itu kembali muncul . Sebetulnya , bisa saja untuk kembali pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarga tercinta . Tapi sekali lagi , saya tidak mau mengambil resiko yang dampaknya akan semakin menghambat usaha kita untuk melawan pandemi Covid-19 yang juga belum kunjung usai hingga saat ini .

Berbicara tentang ibu tercinta, di sinilah yang membuat aku selalu semangat dalam keadaan apapun . Yaitu sekotak bekal makanan yang dibawa pada saat saya masih bersekolah . Saat itu saya teringat , ibu dan ayah saya sedang tidak memiliki uang untuk saya jajan di sekolah . Kemudian ibu saya memasukkan bekal makanan ke dalam tas saya , saat itu menunya adalah Nasi Goreng dengan telur mata sapi . Saya saat itu pada jam istirahat sekolah , tidak pikir panjang lagi saya berusaha untuk menghabiskan sekotak bekal makanan yang saya bawa dari pemberian ibu saya .

Setelah itu singkat cerita, saya langsung mengucapkan terima kasih kepada ibunda tercinta dan saya sejak saat itu mulai membawa bekal makanan ke sekolah. Karena ibu juga yang mengajarkan kepada saya untuk disisihkan uang untuk menabung dan supaya saya juga tidak jajan sembarangan di sekolah .

Kemudian, satu cerita kembali yang teringat dilintas pikiran saya adalah ketika ibu saya berhasil menjahit celana olahraga saya yang saat itu sobek di bagian tengah. Ternyata saat itu ibu saya , rela bangun tengah malam hanya untuk menjahit celana olahraga sekolah saya yang sobek. Karena setelah selesai dijahit, saat itu saya juga terbangun dari tempat tidur untuk buang air kecil .

Percakapan saat itu adalah " Nak , kamu terbangun . Sudah selesai ke toilet nya ? " Lanjut saya berkata " Ibu , ini apa ? Ini celana siapa ? " Sambung Ibu lagi "Ini tadi ibu bangun terus , katanya celana olahraga sekolah kamu sobek . Ya ibu jahit aja , besok pagi kamu pakai ke sekolah ya nak " . Saat itu aku hanya bisa terdiam sejenak , menangis sesaat sambil memeluk ibunda tercinta dan berkata " Terima kasih ya Bu , aku gak nyangka ternyata ibu rela bangun tengah malam hanya untuk menjahit celana olahraga ku yang robek ini . Aku sayang sama ibu . Terima kasih ya Bu " . Ibuku juga akhirnya ikut terharu sambil menangis bahagia berkata " Ya , sama sama nak . Ibu senang kok dan ini sudah menjadi tanggung jawab ibu sebagai ibu rumah tangga untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga , ayah dan anak-anak " .

Itulah singkat cerita , buat saya Ibu adalah seorang pahlawan yang tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun . Meskipun kita sudah menikah dan berumah tangga sekalipun , ibu kita akan tetap berusaha untuk selalu menyayangi kita hingga akhir hayatnya .

Demikian cerita saya ini dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu sayang dan cinta terutama kedua orang tua kita Ibu maupun ayah . Saya Irfan Maulana terima kasih dan salam hangat selalu untuk kita semua .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun