Mohon tunggu...
Aditya Irfan
Aditya Irfan Mohon Tunggu... Penulis - Songwritter

Songwritter

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pemeran Utama

5 Januari 2020   14:24 Diperbarui: 5 Januari 2020   14:35 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhari-hari ku menyendiri menumpahkan berbagai pemikiran
Hanya tumpukan buku dan Pena saja menemani hari sepi tanpa  makna
Disaat malam datang untuk menaburkan bintang diatas permadani langit malam
Diam diam mencari semua fakta tentangmu
Terdorong oleh Perasaan ini dikelilingi rasa keingintahuanku
Harus diakuinya olehku Kau bukan orang pertama yang pernah dijumpai
Karenamu aku berjuang melawan cacian serta makian
Haruskah aku melupakannya atau hanya perasaanku saja ?
Dapatkah aku bertahan disituasi sulit ini
Seperti berkelahi dengan diriku sendiri
Tolong lepaskan aku layaknya seekor kupu kupu yang menginginkan sebuah kebebasan
Diluar Jendela kutemukan sekeping memori
Pada Selembar kalender lunar di Januari pertama
 Biarkan Senja berganti malam menarasikan kisah kita
Tahukah kamu adalah orang terakhir pada baris pertama didalam buku harianku
Selembar kalender usang telah menakdirkan pada suatu skenario
Kaleideleskop seakan menghidupkan kembali genangan hujan didesember kelabu
Memainkan kembali nada nada melankolis sedangkan ku menginginkan dirinya sebagai pemeran utamanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun