Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malu Menolak Maju (Ultimate Consciousness Series #6)

28 Oktober 2022   17:09 Diperbarui: 28 Oktober 2022   17:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri ultimate consciousness Series #6

Puisi : Malu Menolak Maju


Bolehlah malu, jika diajak curi. Malak. Atau Nganggu Rumah tangga orang. Jika itu kau lakukan, Aku akan katakan bangsat padamu. 

Itu bukan malu, tapi malu maluin. Jangan remehkan. Boleh bangga lakukan, tapi yang memujimu adalah setan. Boleh tak diketahui orang, tapi itu cara pengecut. Kalau kau laki, pakai Rok saja!

Malu itu manusiawi. Jika itu baik, kenapa harus malu. Dalam kebaikan, Malu menolak maju. Malu membangun rendah diri. Memuja prasangka, belum tahu sudah memutuskan. Kepalamu isinya suudhon.

Memang butuh tak tahu malu, untuk bisa amazing. Siang malam berjuang, untuk hasil. Untuk usaha. Untuk maju, buang rasa malu. 

Malu menolak Maju. Semakin memperbesar malu, jadi menarik diri. Merasa Rendah diri. Merasa lemah, terhina, tak mampu. Belum apa apa sudah keok. 

Terus untuk apa hidupmu? Tak malu pada Tuhan yang memberi hidup. Jadilah raja, tapi bukan raja sambat. Yang hidup menyerah dalam keluh kesah.

Pojok Tebo Selatan, 28 Oktober 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun