Salah satu kritik yang dapat diambil dari pemikiran Smith di dunia modern adalah bahwa pasar bebas dan persaingan dapat menghasilkan ketimpangan yang lebih besar. Meskipun Smith percaya bahwa individu yang mencari keuntungan secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan umum, kenyataannya saat ini ada peningkatan ketimpangan pendapatan di banyak negara. Banyak yang berpendapat bahwa sektor kaya semakin kaya, sementara sektor miskin tidak merasakan manfaat yang setara dari pertumbuhan ekonomi.
Ketimpangan ini menjadi masalah yang semakin diperhatikan dalam kebijakan ekonomi global. Misalnya, dalam banyak negara berkembang dan berkembang pesat seperti India dan Cina, meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan, ketimpangan sosial dan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi tetap menjadi masalah besar.
Smith mengkritik keberadaan monopoli dan kartel yang dapat merusak pasar bebas. Ia percaya bahwa monopoli berbahaya karena mereka dapat mengendalikan harga dan mengurangi efisiensi. Pada masa sekarang, meskipun pasar semakin terbuka, kita masih melihat dominasi beberapa perusahaan besar dalam sektor-sektor tertentu, seperti teknologi (Google, Apple, Amazon), yang sering kali menjadi sorotan karena potensi penyalahgunaan kekuasaan pasar.
Hal ini mengarah pada regulasi antimonopoli dan persaingan, yang terus menjadi topik hangat di banyak negara, terutama dalam industri teknologi.
Buku "The Wealth of Nations" Adam Smith tetap menjadi dasar pemikiran ekonomi yang relevan hingga saat ini. Meskipun dunia telah berubah sangat jauh sejak zaman Smith, prinsip dasar mengenai perdagangan bebas, pembagian kerja, dan pasar yang efisien masih menjadi pilar penting dalam ekonomi global. Namun, tantangan-tantangan baru, seperti ketimpangan pendapatan, peran pemerintah dalam ekonomi, dan dominasi perusahaan besar, menunjukkan bahwa ide-ide Smith harus dipertimbangkan ulang dan diadaptasi untuk menghadapi kondisi sosial dan ekonomi modern yang lebih kompleks.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI